Suara.com - Ketua Komisi Perlindungan dan Anak Indonesia Arist Merdeka Sirait menilai tidak ada alasan hakim Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, memenangkan gugatan praperadilan yang diajukan tersangka pembunuh Angeline, Margaret, atas penetapan status tersangka oleh Polda Bali.
"Kita bisa melihat dan mendengar apa yang dipaparkan oleh Polda Bali, hal tersebut bisa dipertimbangkan oleh hakim. Bahwa praperadilan ini bisa ditolak," Arist di Pengadilan Negeri Denpasar, Senin (27/7/2015).
Arist mengatakan Polda Bali telah memiliki bukti kuat untuk menetapkan Margaret menjadi tersangka.
Dari hasil autopsi menyatakan keterangan saksi dan hasil visum memiliki kesamaan.
"Para penyidik tidak mungkin main-main dalam menetapkan (Margaret) tersangka," ujarnya.
Menurut Arist keterangan Agus yang berubah-rubah tidak perlu dipermasalahkan lagi karena alat bukti yang didapat penyidik Polda Bali sudah kuat. Misalnya, hasil dari forensik dan tim ahli.
Arist mengingatkan pembunuhan Angeline dilakukan dengan kejam.
"Kita mendengar tadi bahwa di dalam tulang-tulang korban terdapat bekas-bekas pukulan. Bocah anak kecil itu nasibnya sungguh malang, baru berumur delapan tahun harus menanggung seperti itu," katanya.
Komnas PA telah menetapkan Angeline menjadi ikon antikekerasan terhadap anak. Komnas PA juga berencana membangun monumen untuk Angeline.
Sebelumnya, Dion Pongkor, pengacara tersangka Margaret masih keberatan dengan kesaksian tersangka pembunuh Angeline lainnya, Agus.
Salah satu kesaksian yang membuat mereka keberatan ialah soal bercak darah di tubuh Angeline.
"Tidak ada darah, kenapa dia (Agus) mengatakan ada (di BAP) darah," kata Dion usai sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Denpasar.
Dion menyesalkan Agus yang menurutnya selalu berubah-ubah dalam memberikan keterangan. Kata Dion, dalam jawaban yang diberikan Polda Bali di sidang tadi, Agus mengaku tidak mengetahui apa motif Margaret meminta Agus meletakkan baju dan celana ke dalam pembungkus jenazah Angeline.
"Jelas di sini kami keberatan, maka dari itu kami minta tim penyidik untuk dihadirkan. Agus sendiri saja tidak tahu apa dan maksud dan tujuan bajunya ditaruh dalam situ," kata dia.
Di sidang tadi, Polda Bali memberikan jawaban berdasarkan BAP tersangka Agus. (Luh Wayanti)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang