Suara.com - Pengunjung pameran Jakbook and Edu Fair 2015 menilai harga barang yang dijual di tempat ini lebih murah dari pasaran.
Salah seorang pengunjung yang ditemui suara.com, warga Pasar Minggu, Nuraini, mengatakan, barang yang dia beli di tempat ini tidak mahal.
"Nggak mahal kok. Biasa aja. Saya beli buku tulis sama baju sekolah buat anak saya lebih murah dibanding yang ada di luar," ujar kata dia di Senayan, Jakarta, Sabtu (1/8/2015).
Sama halnya warga Srengseng Sawah, Laini, yang memborong buku gambar untuk anaknya dengan KJP.
Dia menceritakan, untuk buku gambar yang sejenis, di warung dijual dengan harga Rp20ribu. Di tempat ini dijual Rp18ribu.
"Saya beli banyak, buat anak saya yang kelas 3 SD. Dia seneng gambar soalnya," kata Laini.
Senada dengan Warga Cipinang Melayu, Heri, yang membelikan sepatu untuk anaknya dalam pameran ini dengan menggunakan KJP.
Dalam pameran ini, sepatu sekolah dia beli dengan harga Rp150 ribu. Harga ini lebih murah dari pada pasaran.
"Saya beli dua, untuk anak saya yang kelas 5 SD dan kelas 3 SD. Saya juga beli buku tulis di sini. Harganya lebih murah, cuma Rp22 ribu per sepuluh buku," ujarnya.
Pameran ini memberikan potongan harga untuk pengguna KJP. Setiap pembeli dipersilakan menggunakan kartu itu untuk bertransaksi.
Sebelum melakukan transaksi, para penerima KJP harus menukarkan KJP ini dengan ATM. Hal itu diperuntuk buat yang belum memiliki ATM. Pantauan di lokasi, antrian panjang pun terjadi di loket ini.
Selain KJP, pameran ini juga bekerjasama dengan Bank DKI. Pembeli umum yang tidak menggunakan KJP, diharuskan untuk menukarkan debit dengan menggunakan Jakcard milik Bank DKI.
Jakcard inilah yang digunakan untuk bertransaksi dalam pameran ini. Pantauan di lokasi, di loket ini tidak ada antrian sama sekali. Hanya satu dua orang yang menghampiri loket ini untuk sekedar bertanya.
Berita Terkait
-
Ahok Buka Kartu: 3 Kunci Ini Bisa Bikin Otomotif RI Jadi Raksasa Ekonomi
-
Kasus Deddy Sitorus Dinilai Mirip Ahok: Video Tuai Polemik karena Sengaja Dipotong?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Kritik Pedas Rencana Utang Rp700 Triliun Pemerintah: Itu Namanya Gali Lubang Tutup Lubang!
-
Ungkit Anggaran Negara dari Pajak Rakyat, Sentilan Ahok ke DPR: Jangan Cuma Terima Gaji, tapi...
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu