Suara.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa Islam Nusantara adalah nilai-nilai Islam yang diimplementasikan di Bumi Nusantara dan itu sudah sangat lama dipraktikan oleh para pendahulu. Karenanya, Islam Nusantara merupakan proses yang tidak berkesudahan karena dinamika masyarakat yang semakin tinggi.
“Saya merasa negara juga punya kepentingan tinggi terhadap implementasi Islam Nusantara. Konstitusi kita memberikan posisi yang sangat istimewa pada agama. Dan UU kita kaya akan nilai agama,” demikian dikatakan Lukman saat menjadi Keynote Speaker pada Seminar Nasional Islam Nusantara: Mengarusutamakan Konsep dan Gerakan Islam Nusantara di Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur, dikutip dari situs resmi Kementerian Agama, Minggu (2/8/2015).
Menurut Lukman, Islam Nusantara adalah nilai-nilai Islam yang diimplementasikan di Nusantara sejak dulu yang diwariskan para pendahulu sehingga menjadi bagian dari catatan rangkaian sejarah.
"Saat ini menjadi tanggungjawab untuk dipelihara sambil membangun kreasi baru agar menjadi tradisi pada generasi yang akan datang," katanya.
Sebelumnya, Keta Umum PBNU Said Aqil Siradj dalam pembukaan Muktamar NU ke 33 mengatakan bahwa Islam Nusantara merupakan kekhususan yang menjadi ciri khas Islamnya orang-orang Nusantara, yaitu: laku Islam yang melebur secara harmonis dengan budaya Nusantara yang sesuai dengan syariat.
“Segala tradisi yang tidak melanggar batas syariat, tidak hanya diperbolehkan, tapi harus dilestarikan. Dengan begitu, maka lahirlah Islam yang berperadaban, santun, mengedepankan akal sehat dan nurani, serta membuat pemeluknya mencintai Tanah Air dan memanusiakan manusia,” katanya
Menurut Kyai Said untuk mengembangkan Islam Nusantara, harus berlandaskan pada empat semangat, yaitu pertama, semangat religius.
“Bukan berarti melegalformalkan agama, tapi penekanan utamanya adalah akhlakul karimah. Tidak ada artinya beragama tanpa akhlakul karimah,” kata dia.
Kedua, ruhul wathaniyah, spirit nasionalis dan semangat kebangsaan. Tentang ini, katanya, patut diperhatikan nasihat Hasim Asyari kepada Wahid Hasyim, bahwa antara Islam dan nasionalisme jangan dipertentangkan, tapi saling melengkapi.
“Islam kuat di sebuah kawasan karena adanya semangat kebangsaan. Semangat kebangsaan kokoh karena diisi nilai-nilai Islam,” katanya.
Ketiga, ruh taaddudiyah, semangat kebhinekaan. Dikatakan Kyai Said, keragaman merupakan kekayaan Indonesia yang harus dijaga, dihormati, dan hargai. Mengutip ayat Al-Quran, Kyai Said mengatakan bahwa seandainya Allah menghendaki, bisa saja seluruh manusia hanya menjadi satu bangsa. Tapi Allah menghendaki keragaman yang dibangun di atas prinsip lita’arafu (saling mengenal).
“Tidak mungkin kita saling mengenal jika tidak ada perbedaan,” ujarnya.
Keempat, ruhul insaniyyah, semangat kemanusiaan. Semangat ini menurut Kyai Said sesuai dengan pandangan visioner pendiri Hasyim Asyari mengenai ukhuwah insaniah sehingga hadirlah damai tanpa peperangan, dunia tanpa senjata perusak massal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya