Suara.com - Pengamat Politik dari Populi Center Nico Harjanto memperingatkan menteri-menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk bekerja keras. Mereka tidak boleh hanya tebar pesona.
"Menteri jangan sampai bekerja hanya berlomba-lomba untuk mencari pencitraan diri, media darling. Lebih parah lagi menjadi pahlawan kesiangan," kata Nico di Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/8/2015).
Penyataan itu menyusul berbagai kisruh di kabinet Jokowi. Di antara peristiwa Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang menantang Wapres Jusuf Kalla untuk berdebat soal proyek listrik 35 ribu megawatt.
"Setiap statement dari menteri dapat menimbulkan konflik, menteri harus bisa menjaga iklim kerja yamg baik. Sehingga bisa memperkuat kinerja pemerintah di bidang-bidang yang masing-masing," kata Nico.
Oleh karena itu dia pun meminta kepada para menteri yang bekerja pada kabinet Kerja agar terus bekerja dan harus merasa keberadaan mereka masing-masing tidak ada yang lebih penting antara satu dengan yang lainnya. Mereka hanya boleh tunduk dengan perintah presiden.
"Harus dipahami oleh semua menteri adalah mereka harus merasa bahwa tidak ada primus interpares atau yang menjadi yang utama di antara mereka selain komanadannya Presiden," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka