Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan, harusya tidak boleh ada perbedaan pendapat antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Kordinator Kemaritiman Rizal Ramli tentang kebijakan pemerintah.
"Tidak perlu ada polemik seperti ini, tinggal panggil saja," ujar Edhy di DPR, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Dia menambahkan, jika ada masukan dari menteri untuk sebuah kebijakan pemerintah, harusnya memang bisa dilakukan. Kalau masukan itu tepat, bisa dipertimbangkan, sedangkan kalau masukan itu salah bisa diabaikan.
"Tidak semua berita baik menggembirakan. Berita tidak enak justru bisa menggembirakan supaya kita bisa bersiap-siap," ujarnya.
Gerindra, kata Edhy, memandang pola komunikasinya seperti ini harusnya diluruskan karena menteri merupakan bagian dari eksekusi yang punya tugas bersama-sama.
"Gerindra melihat ini sebagai dinamika yang perlu diluruskan, tidak boleh terjadi dalam kehidupan bernegara. Kan itu kan satu kesatuan mereka ini. Sama-sama duduk di organisasi yang sama, eksekutifnya Indonesia. Harusnya tidak terjadi. Tapi mungkin ada miskom, ya harus diluruskan," tuturnya.
Edhy berpendapat, ada baiknya juga jika kedua pejabat eksekutif ini perlu berdebat publik bersama. Asalkan, dari hasil debat tersebut ada solusi yang didapat dan bukan saling tuding.
"Kalau perlu debat bersama, bisa jadi pelajaran bersama. Nggak bermasalah untuk ide bangsa. Kenapa tidak adu argumentasinya, yang penting solusinya. Kalau debat terbuka dilakukan, lebih bagus," kata Ketua Komisi IV DPR ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO