Suara.com - Massa yang tergabung dalam Front Pejuang Rakyat, menggelar aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, meminta agar pemerintah menangguhkan penenggelaman waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat yang dijadwalkan akan dilakukan Presiden Jokowi, Senin (31/8/2015) ini.
"Kami mendesak pemerintah menunda penenggelaman Waduk Jatigede sampai keluhan warga dipenuhi, beri penanganan yang adil, hentikan cara kekerasan dan penggunaan TNI dalam penanganan masalah ini," ungkap Rahmat Ajiguna, Korlap FPR.
Rahmat menambahkan dalam waktu 55 hari k edepan puluhan desa di Jatigede akan tenggelam termasuk Desa Jemah dan desa Cipaku yang sebagian warganya belum menerima ganti rugi. Sebelumnya, lima hari menjelang penggenangan aliran listrik akan diputus. Padahal menurut Rahmat, sejumlah tuntutan warga seperti pembiayaan membersihkan tanah kas desa hingga kini belum diluluskan Pemprov Jawa Barat dan Pemerintah Pusat.
"Permintaan rakyat untuk pindah ke Conggeang juga ditolak Pemprov dan Pusat," cetus Rahmat.
Waduk Jatigede yang berlokasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, berada di lima Kecamatan dan 28 Desa. Setidaknya 45.000 jiwa harus meninggalkan rumah mereka karena rumahnya terkena proyek. Namun sebagian warga menolak pindah, karena uang gantirugi yang diterima dinilai tidak sepadan.
Jika penggenangan tetap dilakukan, warga akan bertahan dan mendirikan posko-posko untuk tinggal sampai tuntutan mereka dipenuhi. Warga, menurut Rahmat, sampai saat ini belum tahu harus pindah kemana.
"Poskonya di Desa Sukakersa, Pada Jaya, Jati Bungur, Leuwi Hideung, Paku Alam dan Jemah," ujar Rahmat.
Sikap warga ini, menurut Rahmat, karena selain rumah warga juga terdapat sarana umum lain yang ikut tenggelam. Dan fasilitas ini,menurut warga tidak diganti oleh pemerintah.
Proyek pembangunan waduk Jatigede sudah mulai direncanakan sejak tahun 1964, namun baru terealisasi di era pemerintahan SBY. Pembangunannya selesai pada 2014 lalu. Berdasarkan siaran pers Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat manfaat utama waduk Jatigede bisa mengairi persawahan hingga seluas 90.000 hektare, dan memiliki sumber air baku dengan kecepatan sebesar 3,5 kubik per detik.
Air baku itu, bisa digunakan untuk kepentingan wilayah di Sumedang, Majalengka, hingga ke Cirebon.
Selain itu, Waduk Jatigede juga bermanfaat sebagai sumber tenaga bagi PLTA dengan kapasitas hingga 110 megawatt (MW), untuk objek pariwisata dan pengendalian banjir sebesar 14 ribu hektar di kawasan daerah tersebut. Namun pembangunan waduk ini menuai kontroversi. Sejumlah kalangan mengingatkan bahaya ekologis dan kerusakan sosial yang mungkin ditimbulkan oleh proyek ini. (Nur Habibie)
Tag
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029
-
Respons Ajakan Taubatan Nasuha Cak Imin, Politisi Golkar: Tak Pantas Bercanda di Tengah Duka
-
Wamendagri Bima Tinjau Lokasi Banjir di Solok, Pastikan Pendataan Akurat dan Pemulihan Cepat
-
MoU Menteri Mukhtarudin dengan Tiga Gubernur: Realisasikan Program Quick Win Presiden Prabowo
-
KPK 'Kuliti' Harta Ridwan Kamil, Dikejar Soal Dana Gelap BJB hingga Mercy BJ Habibie
-
PBNU Sebut Tudingan TPPU Prematur, Ada Manuver Politik Jegal Gus Yahya?
-
Akses Masih Terputus, Pemerintah Fokus Buka Jalur ke Wilayah Terisolir di Aceh dan Sumut
-
Update Basarnas 2 Desember: 583 Orang Meninggal dan 553 Hilang dalam Bencana Sumatera
-
Ditangkap di Kamboja, Dewi Astutik Ternyata Pengendali Jaringan Fredy Pratama di Golden Triangle!
-
Gus Yahya Tolak Ultimatum Syuriyah PBNU, Tegaskan Tetap Jalankan Amanat Muktamar