Sekitar 20.000 orang turun ke jalan-jalan di Wina , Austria pada Senin (31/8/2015) atau Selasa pagi waktu Indonesia barat untuk memprotes perlakuan buruk terhadap para migran. Aksi ini dipicu penemuan 71 mayat pengungsi di sebuah truk yang ditinggalkan di jalanan pekan lalu.
Memegang spanduk besar bertuliskan "Menyambut Pengungsi" dan "Saya tidak ingin Eropa menjadi kuburan massal", demonstran dari segala usia berkumpul di stasiun kereta api kota Westbahnhof sebelum menuju ke jalan raya pusat perbelanjaan.
Sebagian besar jalanan di pusat kota telah ditutup untuk pawai tersebut.
Saat mereka berjalan perlahan-lahan melewati ibu kota, para pengunjuk rasa menyanyikan lagu-lagu pop Austria tentang cinta dan solidaritas dan mendapat tepuk tangan spontan dari para warga yang menonton.
Di antara mereka yang ikut dalam aksi protes itu adalah para orangtua yang memanggul anaknya di bahu, sementara polisi menonton dari pinggir jalan dengan mengempit helm di bawah lengan mereka. Para demonstran yang mayoritas mengenakan pakaian putih itu berkumpul di depan gedung parlemen di mana mereka membentuk lautan lilin.
Mereka menyampaikan pidato di depan kerumunan massa, menuduh Eropa dengan tudingan melakukan "kesalahan politik" dan "perlakuan tidak manusiawi" terhadap pengungsi.
"Tidak ada insiden satu pun ," kata juru bicara kepolisian Patrick Maierhofer.
Pawai tersebut berlangsung bersamaan dengan diadakannya upacara kematian di Katedral St. Stephen.
"Kami sudah muak, cukup sudah kematian, penderitaan, dan penganiayaan," kata Uskup Agung Wina, Kardinal Christoph Schoenborn, kepada umat, termasuk anggota senior pemerintah. Ia mengatakan "terlalu mengerikan" apabila mengingat nasib para migran di dalam truk, empat di antaranya adalah anak-anak. Para migran tersebut ditemukan dalam truk berpendingin di sebuah jalan tol di dekat perbatasan dengan Hungaria, dalam kondisi tak bernyawa.
Sementara hari ini dilaporkan, kereta yang membawa ratusan migran tiba di Westbahnhof dari Budapest pada Selasa setelah mereka sempat terhenti di perbatasan Austria selama beberapa jam. Setelah memasuki stasiun, banyak migran naik kereta ke kota Salzburg di Austria, sementara yang lainnya naik menuju Munich di Jerman Selatan, dengan kawalan polisi. (Antara/AFP)
Berita Terkait
-
Austria dan Denmark Pesta Gol di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa, Berikut Hasil Lengkapnya
-
Sebut Partai Pro Pekerja, Begini Strategi PDIP Beri Perlindungan PMI
-
Masalah PMI jadi Fokus Utama, Megawati Wanti-wanti: Proses Pemulangan jangan Ditunda-tunda
-
Ungkit Kasus Dokumen Palsu hingga ART Disiksa Majikan, PDIP Usul Satgas Perlindungan Buruh Migran
-
ESDM Gandeng P2MI, Ciptakan Pekerja Migran Energi yang TerlindungidanKompeten
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN