Suara.com - Pendiri Suara Perempuan Papua (SPP), Hana Hikoyabi meraih SK Trimurti Award 2015 karena dedikasinya di bidang jurnalistik. Hana merupakan perempuan asli Papua yang mendirikan media untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan di Papua.
Penghargaan itu diberikan di Acara puncak peringatan HUT AJI ke-21 di Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail di Jl. Rasuna Said kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/9/2015) malam.
Hana mendirikan SPP sejak 2004 di Jayapura. Dia mendirikan Tabloid dwi mingguan itu bersama kalangan aktivis perempuan dan HAM.
Tabloid itu dikhususkan mengangkat isu-isu perempuan dan anak yang dimarjinalkan di Papua. Menurut Hana, perempuan belum dianggap sebagai 'hal penting' dalam struktur masyakakat sampai pengambil kebijakan di pemerintahan.
Ditemui suara.com di Jakarta, Jumat siang, Hana mengatakan ini penghargaan pertama yang dia terima.
"Ada catatan berharga untuk kami, tapi ada sesuatu dukungan jurnalis secara langsung pada kami, teman-teman penggagas, pendiri dan loper koran. Ini membuat kita lebih tajam, kuat, membawa pesan suara masyarakat kaum yang termajinalkan, perempuan dan anak," kata Hana.
SK Trimurti Award ini digagas Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta. AJI Jakarta pertama kali memberikan SK Trimurti Award pada 2008. Ini adalah upaya untuk mengenang dan menghormati perjuangan perempuan pahlawan nasional, seorang aktivis perempuan yang juga merupakan salah satu jurnalis perempuan pertama bangsa ini yakni Soerastri Karma Trimurti.
SK Trimurti dipilih sebagai ikon, karena kesamaan gagasan dan semangat beliau dengan visi AJI. Beliau adalah salah satu tokoh kemerdekaan yang gigih memperjuangkan kebebasan pers, kebebasan berekspresi dan hak kaum tertindas terutama perempuan. Baik melalui karya-karya jurnalistik maupun lewat pengabdian sebagai aktivis perempuan dan politik.
Berikut Penerima SK Trimurti Award sejak 2008 sampai sekarang:
SK Trimurti Award 2008: Aktivis Perempuan, Masruchah. Masruchah dinilai sebagai figur dengan pengabdian penting dalam upaya mengangkat peran perempuan di tingkat nasional.
SK Trimurti Award 2009: Deputi Redaktur Eksekutif Majalah Berita Mingguan Tempo, Hermien Yosephine Kleden. Hermien terpilih karena konsistensi dia menjaga dan mempromosikan kebebasan berekspresi dan arus informasi yang bebas melalui tulisan-tulisan dan aktivitas yang spartan. Hermien adalah satu dari sedikit perempuan jurnalis di Indonesia saat ini yang menduduki posisi puncak di media tempat dia bekerja.
SK Trimurti Award 2010: Hakim Mahkamah Konstitusi Maria Farida Indrati. Sepanjang perjalanan hidup Maria Farida selalu memilih jalan yang bersih dan teguh menegakkan hukum dengan integritas yang tinggi. Dia merupakan satu-satunya hakim perempuan di Mahkamah Konstitusi. Maria Farida juga satu-satunya Hakim Konstitusi yang memberikan dissenting opinion (pendapat berbeda) dalam perkara uji materi Undang-Undang tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama pada April 2010.
SK Trimurti Award 2011: Direktur Radio Pikon Ane Kathe Vince Dimara. Kathe berhasil mengerakkan perekenomian masyarakat kecil Papua melalui radio.
SK Trimurti Award 2012: Direktur Eksekutif Yayasan Hotline Surabaya Esthi Susanthi Hudiono. Selama 23 tahun menunjukkan diri sebagai pembela hak asasi manusia (HAM) yang konsisten. Perjuangan melelahkan memaksa Esthi kerap menjalani hidup dalam sunyi, jauh dari riuh-rendah pemberitaan terkait pilihan isu yang dia geluti yakni seputar eksploitasi seksual serta perdagangan anak yang berpotensi memicu penyebaran penyakit penurunan daya tahan tubuh (HIV/AIDS).
SK Trimurti Award 2013: Pendiri Yayasan Arek Lintang Surabaya, Yuliati Umrah. Sejak 1998, perempuan yang dianugerahi dua anak ini turun ke jalan. Mendengarkan dan melihat eksploitasi yang dilakukan lingkungan sosial, pembiaran yang dilakukan negara terhadap kelompok paling rentan, anak-anak. Tak sedikit rintangan yang dihadapi untuk sekedar berbagi perhatian dengan anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di jalanan ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"