Suara.com - Salim Kancil, petani kecil yang menolak penambangan pasir di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur, dibunuh.
Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu turut berduka cita atas kejadian tersebut, Selasa (29/9/2015).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut meminta aparat penegak hukum mengungkap kasus tersebut sampai tuntas.
"Tragedi ini harus diusut setuntas-tuntasnya dari mulai pelaku lapangan yang melakukan aksi keji penganiayaan dan pembunuhan berencana, menangkap aktor yang mendalangi dan membiayai aksi-aksi gerombolan yang dimobilisasi untuk melakukan praktek intimidasi, penganiayaan dan pembunuhan," ujar Masinton.
Masinton meminta Polri jangan berhenti pada pelaku di lapangan. Masinton mendesak Polri juga menyelidiki perusahaan yang akan melakukan penambangan. Masinton juga meminta otoritas setempat mencabut izin usaha dan menutup perusahaan tersebut.
"Jika ada indikasi dugaan keterlibatan pemilik perusahaan, maka polisi harus menangkap dan menyeret pemilik perusahaan ke pengadilan karena telah melakukan kejahatan pidana dan kejahatan korporasi," ujar dia.
Dari informasi Wahana Lingkungan Hidup yang diterima Masinton, petani bernama Salim Kancil dan Tosan memang selalu menolak pertambangan ilegal di desa mereka, Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian.
Masinton mengatakan peristiwa yang menimpa Salim Kancil harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Polri. Negara harus hadir untuk melindungi hak-hak rakyat, khususnya terhadap rakyat kecil. Negara tidak boleh kalah dengan aksi kejahatan korporasi yang menghalalkan keuntungan dengan segala cara, kata Masinton.
"Kapolri harus perintahkan Kapolda Jatim dan Kapolres Lumajang beserta jajarannya agar bergerak cepat bukan saja hanya menangkap pelaku lapangan, tetapi harus mampu menangkap dalang yang membiayai dan memobilisasi aksi gerombolan tersebut. Serta mengungkap motif intimidasi dan teror yang dibarengi dengan aksi penganiayaan dan pembunuhan berencana," ujar dia.
"Aksi gerombolan ini adalah bentuk teror dan intimidasi keji dan tidak berperikemanusiaan. Dilakukan pagi hari dengan menganiaya secara sadis dan menyeret korban hingga tewas di dekat Balai Desa dimana kegiatan rutin anak-anak PAUD sedang berlangsung di Balai Desa tersebut," Masinton menambahkan.
Berita Terkait
-
Banjir Terjang Lumajang, Jembatan Penghubung Antar Kecamatan Putus
-
Dampak Serius 'Sound Horeg' di Lumajang, Dokter THT Ungkap Lonjakan Pasien dengan Telinga Berdenging
-
Upaya Pemulihan Ekosistem di Danau Ranu Pani
-
4 Fakta Pilu Guru Meninggal Saat Nonton Sound Horeg Viral, Debat Panas pun Pecah
-
Tragedi Karnaval Sound Horeg: Guru Muda Meninggal, Netizen Murka Bandingkan dengan Knalpot Brong
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah
-
"Rampok Uang Negara" Berujung Pemecatan: Mantan Anggota DPRD Gorontalo Bakal Jadi Supir Truk Lagi
-
Dokter Tifa Klaim Punya Data Australia, Sebut Pendidikan Gibran 'Rawan Scam dan Potensial Fake'
-
Kronologi Horor di Kantor Bupati Brebes: Asyik Lomba Layangan, Teras Gedung Tiba-tiba Runtuh
-
Ikut Terganggu, Panglima TNI Jenderal Agus Minta Pengawalnya Tak Pakai Sirine-Strobo di Jalan
-
Anggaran Jumbo Pertahanan RI Rp187,1 Triliun, Panglima TNI: Senjata Canggih Itu Sangat Mahal
-
Bukan Dilarang Total, Kakorlantas Tegaskan Sirene dan Strobo Polisi Tetap Meraung untuk Tugas Ini
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Tak Setuju Gaji Anggota DPR Dipotong Gegara Bolos Rapat, Adian PDIP: Nanti Kita Terjebak Absensi
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal