Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian membentuk satuan tugas gabungan untuk mempercepat pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Cakung, Jakarta Timur.
"Kapolda memerintahkan dirkrimum untuk bentuk satgas gabungan dalam pengungkapan kasus ini, antara dirkrimum kemudian Mapolres Jaktim, Polsek Cakung, bantuan tim forensik kemudian DVI dan polwan," kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti kepada wartawan, Senin (12/10/2015).
Ibu dan anak yang dibunuh bernama Dayu Priambarita (45) dan Yoel Immanuel (5). Mereka dibunuh di rumah sendiri, Perumahan Aneka Elok, Blok A 13, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (9/10/2015). Istri dan anak pengusaha kusen tersebut menderita luka tusuk di bagian leher dan sejumlah bagian tubuh.
Krishna mengatakan penyelidikan kasus tersebut menggunakan dua metode, yakni induktif dan deduktif.
Metode induktif yakni pengolahan barang bukti yang ditemukan saat melakukan olah tempat kejadian, selanjutnya dianalisa.
"Induktif adalah berangkat dari TKP, TKP diolah, diulang ulang TKP dicari petunjuk barang bukti yang cocok kemudian dilakukan analisa," katanya.
Krishna mengatakan penyidik telah memeriksa suami korban, Heno Pujoleksono, sebagai saksi.
"Sampai jam lima tadi kami melakukan analisa dan termasuk memeriksa saksi yang paling kuat. Suami korban karena dia pertama kali menemukan. Kami interview tentang kesahihan informasi," katanya.
Selain itu, polisi juga memeriksa sejumlah saksi.
"Karena saksi itu harus orang yang kredibel, orang yang bisa dipercaya. Maka kemudian setiap saksi kami harus konfirmasi, kami harus afirmasi," katanya.
Saat ini, penyidik juga sedang mengumpulkan bukti-bukti.
"Belum ketemu motifnya. Tapi kami punya beberapa petunjuk, petunjuk yang sedang dibangun dan nanti diarahkan bagaimana mengungkap kasus ini," katanya
Tag
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO