Suara.com - Pekerja yang tergabung dalam Federasi Perserikatan Buruh Indonesia demonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2015). Mereka menolak rencana pengesahan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengupahan.
"Menolak keras RPP Pengupahan karena pemerintah berupaya mengerdilkan dan menyengsarakan buruh," kata salah satu buruh, Presli Manulang.
Aksi demonstrasi sejauh ini berjalan damai. Sejumlah aparat kepolisian terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi.
Dalam orasi, Presli menyebutkan delapan tuntutan, di antaranya agar pemerintahan Presiden Joko Widodo melindungi buruh dari ketidakadilan.
1. Menolak Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengupahan yang akan disahkan pemerintah sebagai satu instrumen untuk legitimasi dan melanggengkan politik upah murah.
2. Menolak intervensi militer dalam ranah sipil.
3. Menolak kriminalitas terhadap gerakan buruh, gerakan tani, gerakan mahasiswa, gerakan kaum miskin kota dan elemen demokrasi rakyat lainnya.
4. Melindungi kaum buruh dari PHK
5. Hapus sistem kerja kontrak dan outsourching
6. Menuntut jaminan sosial untuk buruh dan rakyat (bukan BPJS)
7. Menuntut tanah untuk kaum tani
8. Bangun industri nasional dibawah kontrol buruh dan rakyat.
RPP tentang Pengupahan merupakan prioritas untuk disahkan tahun ini. Beberapa waktu yang lalu, Direktur Jaminan Sosial Kemenerian Ketenagakerjaan Wahyu Widodo mengungkapkan seluruh isi dari draf RPP sudah selesai.
"Kementerian Hukum dan HAM sudah (harmonisasi), tinggal menunggu tandatangan Presiden," kata Wahyu, Selasa (15/9/2015). (Muhamad Ridwan)
Tag
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan