Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan pemancangan tiang pertama (groundbreaking) pembangunan GOR dan Mess TNI AU di Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) I, Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (23/10/2015) pagi.
Acara yang digelar pukul 07.00 WIB itu juga dihadiri oleh Panglima Koopsau I Marsekal Muda Dwi Putranto, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Ika Lestari Aji, Kepala Inspektorat DKI Lasro Marbun dan masih banyak lagi.
Ketika memberikan kata sambutan, Ahok menyambut baik dimulainya proyek Mess dan GOR TNI AU. Namun ia terlihat menyesal ketika tahu mengenai mess TNI AU hanya dibangun 2 lantai.
"Lihat gambar ada rasa penyesalan dalam diri saya Pak (Panglima Koopsau I), kok mess-nya cuman 2 lantai seharusnya bisa 4-5 lantai, jadi bisa dipenuhi banyak," ujar Ahok.
Ahok ingin untuk pembangunan berikutnya bisa melebihi dari dua lantai. Dan untuk ukuran kamar mess bisa bertipe 36 bukan lagi 21.
"Kami ingin ke depan pembangunan maksimal ke atas, jadi tidak ada nilai bangunan yang kecil harus nilai bangunan lebih tinggi dibanding tanah, soalnya tanah di Jakarta sudah mahal seharusnya lebih dipergunakan kembali," kata Ahok.
Di kesempatan yang sama, Panglima Komando Operasi Angkutan Darat I (Pangkoopsau I) Marsekal Muda Dwi Putranto menjelaskan alasan pembangunan mess TNI AU hanya 2 lantai.
"Karena normanya sudah seperti itu, jadi hanya dua lantai, selain itu karena waktu yang tidak banyak untuk membangun 4-5 lantai," jelas Dwi.
Pembangunan Mess TNI AU dan GOR ini merupakan bentuk kompensasi, karena Pemprov DKI menggunakan lahan milik AURI untuk normalisasi Kali Sunter, Jakarta Timur.
Untuk pembangunan mess ini akan dibangun dua lantai dan dapat berisikan 68 unit kamar dengan tipe 21 di setiap unit.
Sedangkan untuk pembangunan GOR, akan berdiri di atas lahan seluas 5.700 meter persegi. Sedangkan bangunannya dibuat dengan luas 3.054 meter.
Pembangunan keduanya, diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp28 miliar dan ditargetkan rampung pada Desember 2015.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO