Suara.com - Pejabat BBKSDA Riau mengatakan keterlambatan pembayaran honor personel pemadam kebakaran 'Manggala Agni' disebabkan mekanisme keuangan yang membutuhkan proses cukup panjang di Kementerian Keuangan.
"Sistemnya di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan honor Manggala Agni ada dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak, jadi persetujuannya di Menteri Keuangan baru ada ketika penerimaan terkumpul baru bisa dibagikan dari pusat. Karena itulah, honor Manggala Agni tidak bisa tepat waktu," kata Kepala Seksi Penanganan Kebakaran Hutan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau M Zanir kepada Antara di Pekanbaru, Kamis (5/11/2015).
Pembayaran honor personel Manggala Agni itu terlambat selama dua bulan terakhir. Keterlambatan honor pemadam kebakaran yang identik dengan seragam merah dan oranye itu menjadi perhatian publik karena dalam enam bulan terakhir mereka berada paling depan memadamkan kebakaran lahan gambut di Riau.
Zanir mengatakan personel Manggala Agni selama ini menerima honor dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) meski keberadaan mereka berada di bawah BBKSDA.
Total ada 223 personel Manggala Agni di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau yang berada di bawah naungan BBKSDA Riau.
Menurut dia, proses pembayaran honor sudah mulai dicairkan dan sekarang hanya terlambat satu bulan.
"Memang selama ini bisa dibayarkan 20 persen dahulu, kemudian bertahap dibayarkan. Tapi hingga awal November ini pembayarannya sudah 50,58 persen," katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga kerap memberikan kemudahan kasbon atau hutang bagi anggota Manggala Agni yang membutuhkannya.
"Karena ada juga yang sudah berkeluarga dan kita upayakan membantu kasbon. Minimal kebutuhan dia bisa tercukupi," katanya.
Karena itu, ia berharap Kementerian LHK memperbaiki sistem pembayaran honor dari Manggala Agni agar jangan dimasukan dalam komponen PNBP melainkan ke belanja murni.
"Harapannya honor Manggala Agni masuk ke dalam komponen Rupiah murni sehingga bisa dikeluarkan sebagai belanja rutin. Karena tugas mereka sangat berat dan risikonya tinggi," katanya.
Ia menambahkan, anggota Manggala Agni mendapat honor Rp1,6 juta per bulan. Selama kebakaran besar melanda Riau, mereka mendapat insentif dari dana tanggap darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Jumlah insentif itu tidak seberapa, dan sampai sekarang juga belum cair dari BNPB karena mereka sangat berhati-hati dalam prosesnya," kata Zanir. (Antara)
Berita Terkait
-
Upaya Pemadaman Karhutla di Ogan Ilir
-
Sikap Tegas Prabowo: Bakar Hutan Disikat, Tapi Diberi 'Modal' Teknologi Canggih?
-
Karhutla Terjadi di Kawasan Rimbang Baling, Kampanye Hijau Hanya Seremoni?
-
Karhutla Riau 2025: Cuaca Panas, Kebakaran Meluas hingga Asap ke Malaysia
-
Neraka di Ofunato: Kebakaran Hutan Terburuk Jepang dalam 30 Tahun, 1 Tewas
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?