Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belajar dari umat muslim mengenai bagaimana memotong ayam.
"Saya juga pernah belajar beberapa kali dengan orang-orang muslim. Sebetulnya umat muslim ini diajarin kalau potong ayam itu darah harus netes (sampai habis dulu). Nggak boleh langsung direbus," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/11/2015).
Menurut mantan Bupati Belitung Timur selama ini cara memotong ayam di sebagian tempat pemotongan ayam masih salah, tidak seperti yang diajarkan Islam.
"Sedangkan pemotongan hewan yang modern itu dikasih waktu tiga menit netesin darah semua, baru di-pack. Ini harus disosialisasi," kata Ahok.
Itu sebabnya, Ahok ingin agar para pemotong hewan dilatih dengan benar. Hal ini menjadi tanggungjawab PD. Dharma Jaya.
"Kita juga pengen dikasih sertifikat NKP (nomor kontrol peviner). Nah itu truk kalau ada itu sudah sehat (ayam yang dibawanya). ASUH (aman, sehat, utuh, halal)," kata Ahok.
"Kita minta MUI (Majelis Ulama Indonesia), kita mulai didik orang. Di luar negeri di Arab Saudi, Malaysia, sudah tidak ada potong hewan sembarangan," Ahok menegaskan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?