Ketua DPR RI Setya Novanto saat meninggalkan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/11). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Peneliti Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia Tommy Legowo menilai partai politik bersikap pasif terkait kasus Ketua DPR dari Fraksi Golkar Setya Novanto. Setya Novanto dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said karena diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat minta saham PT. Freeport Indonesia sebagai imbalan andil dalam perpanjangan kontrak karya.
"Kursi di DPR milik partai politik, tapi sampai saat ini mereka diam semua, itu sepertinya mereka setuju kader melakukan seperti itu," kata Tommy Legowo di kantor Formappi, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (19/11/2015).
Menurut Tommy sikap diam partai politik atas kasus tersebut semakin menunjukkan adanya ketidakberesan. Menurut Tommy yang dilakukan DPR saat ini sudah di luar ekspektasi masyarakat. Pimpinan DPR, katanya, bekerja melampaui kewenangan dan melanggar kode etik.
"Kalau situasinya seperti itu, maka artinya bandit-bandit itu ada dalam partai politik itu sendiri," kata dia.
Tommy berharap betul Mahkamah Kehormatan Dewan menyelesaikan masalah ini, kalau terbukti melanggar etika, sudah tepat keputusan mencopot Setya Novanto dari kursi Ketua DPR.
Menurut Tommy inilah momentum bagi MKD untuk menunjukkan bahwa mereka serius dan tidak bisa diintervensi. Pasalnya, menurut Tommy, dalam kasus sebelumnya, kasus pertemuan Setya Novanto dan Fadli Zon dengan pengusaha Amerika Serikat Donald Trump, MKD hanya memberikan teguran ringan.
"Kalau MKD mau jadi pahlawan, ini saatnya, tapi kalau dia juga mau jadi bandit, berarti dia tidak akan serius menyelesaikan kasus ini," kata dia.
"Kursi di DPR milik partai politik, tapi sampai saat ini mereka diam semua, itu sepertinya mereka setuju kader melakukan seperti itu," kata Tommy Legowo di kantor Formappi, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (19/11/2015).
Menurut Tommy sikap diam partai politik atas kasus tersebut semakin menunjukkan adanya ketidakberesan. Menurut Tommy yang dilakukan DPR saat ini sudah di luar ekspektasi masyarakat. Pimpinan DPR, katanya, bekerja melampaui kewenangan dan melanggar kode etik.
"Kalau situasinya seperti itu, maka artinya bandit-bandit itu ada dalam partai politik itu sendiri," kata dia.
Tommy berharap betul Mahkamah Kehormatan Dewan menyelesaikan masalah ini, kalau terbukti melanggar etika, sudah tepat keputusan mencopot Setya Novanto dari kursi Ketua DPR.
Menurut Tommy inilah momentum bagi MKD untuk menunjukkan bahwa mereka serius dan tidak bisa diintervensi. Pasalnya, menurut Tommy, dalam kasus sebelumnya, kasus pertemuan Setya Novanto dan Fadli Zon dengan pengusaha Amerika Serikat Donald Trump, MKD hanya memberikan teguran ringan.
"Kalau MKD mau jadi pahlawan, ini saatnya, tapi kalau dia juga mau jadi bandit, berarti dia tidak akan serius menyelesaikan kasus ini," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka