Camkan ... !!!
BUPATI PURWAKARTA
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, sejak memimpin Purwakarta terus berusaha menghidupkan kembali ajaran "Sunda Wiwitan", sehingga ia menghiasi Purwakarta dengan aneka patung pewayangan seperti patung Bima dan Gatotkaca, bahkan ditambah dengan aneka patung Hindu Bali.
Dia pun mengaku telah melamar Nyi Loro Kidul dan mengawininya. Selanjutnya, ia membuat Kereta Kencana yang konon katanya untuk dikendarai sang isteri, Nyi Loro Kidul. Kereta Kencana tersebut dipajang di Pendopo Kabupaten Purwakarta, dan diberi kemenyan serta sesajen setiap hari, lalu dibawa keliling Purwakarta setahun sekali saat acara Festival Budaya, dengan dalih untuk membawa keliling Nyi Loro Kidul buat keberkahan dan keselamatan Purwakarta.
Dedi juga menganjurkan agar siapa yang mau selamat lewat di jalan Tol Cipularang agar menyebut nama Prabu Siliwangi. Dan beberapa tahun lalu, Dedi juga pernah menyatakan bahwa suara seruling bambu lebih merdu daripada membaca Al-Qur'an.
Selain itu, pohon-pohon di sepanjang jalan kota Purwakarta diberi kain "Poleng", yaitu kain kotak-kotak hitam putih, bukan untuk "Keindahan", tapi untuk "Keberkahan" sebagaimana adat Hindu Bali, dan Dedi pun mulai sering memakai ikat kepala dengan kembang seperti para pemuka adat dan agama Hindu Bali.
Dedi tidak bangga dengan Islamnya, tapi ia bangga dengan patung, sesajen dan takhayyulnya, yang dikemas atas nama Kearifan Lokal (Local Wisdom).
Saat banyak Ulama dan para Da'i mulai memprotes dan mengkritik peri laku "Syirik" Dedi, maka serta merta Dedi membuat Perbup (Peraturan Bupati) tentang larangan ceramah provokatif yang menentang kebijakannya.
Belakangan, Dedi mulai sering meninggalkan Salam Syariat Islam "Assalaamu 'Alaikum" dan diganti dengan Salam Adat Sunda "Sampurasun". Dimana saja dan kapan saja, Dedi terus mengkampanyekan aneka budaya "Syirik" nya yang dibungkus dengan nama "Adat" dan "Budaya", serta dikemas dengan salam santun masyarakat Sunda "Sampurasun".
Bahkan Dedi dalam salah satu bukunya yang berjudul SPIRIT BUDAYA menyebut bahwa Islam adalah BUDAYA. Padahal, Islam adalah Aqidah, Syariat dan Akhlaq yang bersumber dari WAHYU ALLAH SWT, sedang Budaya bersumber dari akal pemikiran dan perilaku manusia.
Pada halaman latar belakang buku tersebut tertulis : “Warga Baduy mengajarkan kepada kita untuk tidak melawan alam. Dalam pemahaman saya (Dedi Mulyadi, red) merekalah yang beragama dan yang bertuhan secara benar.”
Selanjutnya di halaman 16 tertulis : “Kebudayaan itu derajat manusia, persis seperti agama.” Lalu pada halaman 17 : “Saya sendiri menginginkan Sunda yang sesuai dengan wiwitan atau identitas awalnya, Sunda yang menyerahkan diri terhadap alam yang tidak mengenal simbolisasi penyembahan.”
Akhirnya, banyak kalangan pemuka masyarakat Islam Purwakarta menyebutkan bahwa Dedi bukan sedang memasyarakatkan "Sampurasun", tapi sedang merusak umat Islam Purwakarta dengan "Campur Racun".
Tentu kita setuju, bahwasanya Dedi Mulyadi memang bukan sedang memasyarakatkan kesantunan salam Sunda "Sampurasun", tapi dia memang sedang merusak umat Islam Purwakarta dengan "Campur Racun", yaitu meracuni aqidah umat dengan aneka perbuatan "Syirik".
Karenanya, kami serukan jaga kesantunan ADAT "Sampurasun" dalam rawatan SYARIAT "Assalaamu 'Alaikum", sehingga ADAT dan SYARIAT tetap seiring sejalan.
Tag
Berita Terkait
-
Sampurasun Jadi Campur Racun, Ini Sebab Orang Sunda Marah Besar
-
Sampurasun Jadi Campur Racun, Rizieq Shihab Terancam UU ITE
-
Rizieq Shihab Dilaporkan Hina Orang Sunda, FPI Usir Wartawan
-
FPI Ngotot Jatuhkan Ahok Lewat Dugaan Korupsi RS Sumber Waras
-
Latihan Otot Kaki, Ahok: Kalau Dikejar FPI Bisa Lari Kencang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta