Satuan petugas (Satgas) Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat berhasil mengamankan penipuan dengan modus kotak amal yang dilakukan Eriyadi (35). Eriyadi diamankan saat menjalankan aksinya di Pasar Thamrin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat mengedarkan kotak amal, Rabu (2/12/2015) sekitar pukul 09.00 WIB.
Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Isra mengatakan permintaan sumbangan seperti ini seharusnya tercantum atas nama yayasan atau tempat ibadah apa yang ingin dibangun. Tapi yang dibawa pelaku anehnya hanya kotak hijau sumbangan yang bertuliskan sumbangan sedakah sehingga menimbulkan dugaan penipuan.
"Pencarian uang dengan kotak amal semacam ini biasanya dengan mengatasnamakan pembangunan masjid, pesantren, mushola, yayasan, yatim piatu, penyandang disabilitas atau lainnya. Tapi ini hanya kotak berwarna hijau dengan tulisan infak sodakoh, ini jelas-jelas penipuan," kata Isra saat di temui Kamis (3/12/2015).
Isra menambahkan ternyata pelaku Eriyadi sudah menjalankan pengumpulan uang ini sejak tahun 2001. Rekan seprofesinya sekitar 96 orang dan tersebar dibeberapa wilayah dari Depok, Bogor, Jagakarsa, Kebayoran dan daerah lainnya. Mereka diasramakan di Jalan Angke Indah I, RT 11/RW 1, Jakarta Barat.
"Mereka biasa tersebar di beberapa titik sentra-sentra bisnis, seperti di tempat tempat yang orang beraktivitas seperti pasar, stasiun, pertokoan, dan SPBU. Mereka dibagi dan berpencar," kata Isra.
Lebih lanjut, ternyata dalam penjelasan Eriyadi saat ditangkap, ada yang mengkoordinir untuk melakukan pengumpulan dana palsu dan mengatasnamakan sumbangan sedekah lewat kotak amal ini.
"Pembagian penghasilan sehari harus setor ke ibu Sri sebesar Rp30 ribu sisanya untuk mereka yang mengedarkan kotak amal. Dapat besar atau kecil pokoknya harus setor. Sehari Eriyadi bisa mendapat Rp100 ribu sampai Rp150 ribu," kata Isra.
Lebih lanjut si penipu kotak amal Eriyadi tidak mengetahui tujuan uang yang disetorkan ke koordinatornya Ibu Sri diperuntukkan apa.
"Kita tidak tau menahu uangnya untuk apa, urusan bos itu" kata Isra.
Isra menghimbau kepada warga Jakarta agar lebih cermat jika ingin memberi sumbangan atau apapun. Setidaknya datangi langsung tempat atau lembaga lembaga, yayasan, tempat ibadah, panti asuhan yang kredibel. Bukan orang pengedar kotak amal seperti Eriyadi yang ditangkap di Pasar Thamrin Tanah Abang. Mereka biasa melakukan penipuan di kendaraan, pasar, pertokoan, dan tempat lainnya. "Karena itu salah satu modus pencarian uang yang tidak jelas peruntukannya," tambah Isra.
Berita Terkait
-
Peluncuran iPhone 17 Picu Penipuan Online di Seluruh Dunia
-
Ketua Animal Defenders Indonesia Jadi Tersangka Penipuan, Kasus Bermula dari Laporan Melanie Subono
-
Terbongkar! Kedok Dukun Pengganda Uang di Apartemen Kalibata, Polisi Sita Dolar Palsu
-
Kerja Remote Gaji Gede? Awas Loker Palsu! Tips Cerdas Buat Gen Z Biar Gak Ketipu
-
Jangan Sampai Jadi Korban! Pakar Bongkar Trik Terbaru dan Cara Ampuh Hindari Penipuan Online
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!