Suara.com - Kepala Badan Intelejen Negara (KaBIN) Sutiyoso mengaku pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) belum bisa menemui warga negara Indonesia (WNI) yang ditahan kepolisian Malaysia lantaran dianggap terlibat kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
"Kan kita ada perwakilan di sana, belum bisa menjumpai, (masih ditahan) oleh pihak malaysia," kata Sutiyoso di kantor Kemenpolhukam, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2015).
Mantan Wakil Danjen Kopassus itu juga belum mengetahui jumlah WNI di Malaysia yang diduga menjadi simpatisan ISIS. Dia mengaku belum mendapatkan data yang lengkap mengenai laporan soal keberadaan WNI yang dianggap telah bergabung dengan kelompok ISIS di negara Malaysia.
Sama halnya dengan Sutiyoso, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Pandjaitan juga mengaku masih menunggu informasi lanjutan dari pihak KBRI soal adanya WNI yang ditangkap kepolisian Malaysia termasuk jumlah WNI yang dianggap terlibat dengan kelompok ISIS.
"Betul, kita menunggu laporan dari mereka. Kita menunggu karena kita tidak tahu persis jumlahnya, jumlahnya suka beda-beda," kata Luhut.
Sebelumnya, Kepolisian Malaysia, pada Sabtu (5/12/2015), mengatakan telah menangkap lima orang, termasuk seorang warga Indonesia atas sangkaan terlibat kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah serta Al Qaeda.
Kepala kepolisian Malaysia, Khalid Abu Bakar, dalam pernyataannya mengatakan empat orang yang ditangkap itu berkewarganegaraan asing dan satu orang warga Malaysia. Penangkapan itu dilakukan selama periode 17 November sampai 1 Desember kemarin.
Di antara tersangka yang ditangkap itu terdapat seorang WNI berusia 31 tahun, yang disebut sebagai pemimpin sel ISIS di Malaysia. Warga Indonesia itu diketahui telah bersumpah untuk setia pada pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi melalui Facebook pada 2014 silam.
"Dia bersama seorang warga Malaysia, diduga bertindak sebagai fasilitator untuk mengumpulkan orang-orang dari Malaysia dan negara Asia Tenggara lainnya untuk bergabung dengan ISIS," kata Khalid.
Dalam kelompok itu juga terdapat seorang warga Eropa berusia 44 tahun yang bekerja sebagai guru di sebuah sekolah di Penang. Ia diduga memiliki hubungan dengan Al Qaeda dan pernah terlibat dalam aktivitas militan di Afghanistan serta di Bosnia.
Malaysia sendiri sedang dalam kewaspadaan penuh setelah sebuah laporan pada Jumat (4/12/2015) menunjukkan bahwa 10 orang terkait ISIS telah menyusup masuk ke Thailand sejak Oktober lalu. Mereka diduga mengincar kepentingan Rusia di negara tetangga Malaysia itu.
Berita Terkait
-
5 Mobil Bekas Kabin Lapang dan Jok Nyaman, Cocok untuk Perjalanan Jauh Keluarga
-
4 Mobil Bekas untuk Usaha: Angkut Barang Oke, Keren Jadi Foodtruck
-
3 Model Toyota Sienta Bekas Incaran Keluarga: Nyaman dan Unik, Harga Terjangkau
-
Gas Air Mata Tembus Mobil Rapat? Ini 3 Alasan Tak Terduga dan Cara Mengatasinya!
-
4 Mobil Suzuki Bekas Kabin Luas: Hemat buat Kendaraan Pertama, Mulai 65 Jutaan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah