Suara.com - Kelompok pengusaha muda dari Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) menilai keberadaan Freeport di Papua jelas merugikan. Freeport hanya mengeruk sumber daya di sana.
Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Bahlil mengatakan Freeport tidak memberikan kesejahteraan kepada rakyat Papua. Dia menyusulkan agar PT Freeport bisa membagi sahamnya kepada pemerintah daerah tingkat I dan II di Papua dan Papua Barat.
"Usul kami malah bukan cuma Pemda Papua yang dapat saham tapi semua Pemda Tingkat II Papua dan Papua Barat dikasih kesempatan memiliki saham. Ini baru adil," kata Bahlil dalam acara Refleksi Akhir Tahun BPP Hipmi bertema 'Kegaduhan Freeport untuk Siapa?' di kantor Hipmi, Menara Bidaraka II, Jakarta Selatan, Selasa (29/12/2015).
Menurutnya agar tidak memperlebar kesenjangan sosial di Papua, PT Freeport seharusnya bisa memberikan kesempatan kepada daerah-daerah lain di Papua agar mendapatkan sahamnya.
"Sebab itu, cara yang paling tepat untuk orang Papua memperoleh keadilan yang merata adalah dengan memberikan kesempatan kepada semua daerah tingkat II atau kabupaten di seluruh Papua untuk memiliki saham Freeport. Bayangkan 35 persen Jakarta semua yang dapat. Sedangkan Papua tidak jelas dapat apa," katanya.
Selain itu, dia menyarankan agar PT Freeport pembangunan smelter di Papua. Pasalnya, hal tersebut dapat menunjang perekonomian masyarakat Papua.
"Ekonomi Papua dan kesejahteraannya akan terangkat kalau ada katalisator pembangunan misalnya smelter ini. Padahal semua tahu perekonomian Papua dan pendapatan perkapita orang Papua terendah di negara ini," tambah Bahlil.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi