Suara.com - Konflik di Afghanistan kembali terjadi dan menewaskan 21 anggota militan bersenjata. Selain itu, sebuah helikopter milik tentara Afghanistan juga jatuh sejak Sabtu (2/1/2016). Peristiwa ini telah mendapat konfirmasi dari pejabat pada hari Minggu (3/1/2016).
Dalam insiden kekerasan terbaru, helikopter tentara nasional jatuh di provinsi Logar timur pada hari Minggu (3/1/2016). Tragedi ini telah menewaskan tiga orang tentara.
"Sebuah helikopter tentara nasional jatuh di dekat pusat pelatihan Tentara Nasional di Shakar Qala daerah provinsi Logar pada hari Minggu sore, meninggalkan tiga tentara tewas," kata juru bicara pemerintah provinsi Logar, Salim Sahil.
Pejabat itu menambahkan penyelidikan pemerintah telah dimulai atas insiden tersebut.
Sementara, juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Dawlat Waziri dalam jumpa pers dengan media telah mengkonfirmasi kecelakaan udara dengan jatuhnya helikopter tersebut. Sebanyak tiga tentara tewas dan dua lainnya menderita luka-luka akibat kecelakaan MI-17 helikopter di provinsi Logar pada hari Minggu (3/1/2016).
Waziri juga menyalahkan masalah teknis untuk kecelakaan udara mematikan.
Kecelakaan itu terjadi di tengah pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dan pasukan kelompok Militan Taliban di provinsi Helmand selatan. Wilayah tersebut merupakan tempat para militan telah mencoba untuk menangkap strategis penting kabupaten Marja dan Sangin.
Selain itu, Kementerian Dalam Negeri Afghanistan dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Jakarta, Minggu (3/1/2016) melaporkan bahwa pemerintah telah berhasil menewaskan 21 pejuang Taliban dan melukai 11 orang lain selama 24 jam terakhir.
"Sampai 21 militan Taliban telah tewas dalam serangkaian operasi yang kami lakukan di tempat lain di Afghanistan. Kita telah dilanda konflik selama 24 jam terakhir," kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Jakarta, Minggu (3/1/2016).
Sebelas lebih gerilyawan telah terluka selama operasi yang meliputi bagian dari Faryab, Sar-e-Pul, Jowzjan, Kandahar, Oruzgan, Ghazni, Paktika, Paktiya, Herat dan provinsi Helmand.
Namun penjelasan Pemerintah Afghanistan tidak mengatakan apakah ada korban jiwa pada personil keamanan. Militan Taliban yang memerangi pemerintah untuk mendapatkan kembali kekuasaan juga belum bersedia memberikan berkomentar.
Kedua kelompok, baik militan Taliban dan pasukan pemerintah, menurut pengamat politik lokal, telah melakukan yang terbaik untuk mendapatkan lebih banyak alasan sebelum memasuki pembicaraan damai yang diusulkan mungkin diadakan dalam beberapa minggu mendatang.
Berita Terkait
-
Review Film 13 Days, 13 Nights: Ketegangan Evakuasi di Tengah Badai Taliban
-
Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
-
Afghanistan Pulihkan Akses Internet 48 Jam Setelah Penutupan Taliban
-
5 Fakta Gempa Afghanistan Magnitudo 6: Jalan Putus, Lebih 250 Orang Tewas!
-
Peluru Taliban yang Menyalakan Perjuangan Malala untuk Pendidikan
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?
-
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra
-
Mahfud MD Bongkar Borok Polri: Masuk Akpol Pakai Jatah, Mau Jadi Brigjen Mesti Bayar?
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama