Suara.com - Puluhan demonstran yang tergabung dalam Gerakan Rakyat untuk Keadilan (GERAK) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (4/1/2016). Mereka menuntut pimpinan baru KPK untuk mengusut keterlibatan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh dan Jaksa Agung H.M. Prasetyo dalam kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial dan hibah yang menjerat mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho sebagai tersangka.
"Kami mendesak pimpinan KPK yang baru agar secepatnya memanggil dan memeriksa Surya Paloh dan H.M. Prasetyo dalam kasus dana bantuan sosial Pemprov Sumatera Utara," kata Ello Ahmad, salah satu koordinator aksi saat berorasi di depan gedung KPK, Senin.
Pasalnya, menurut Ello, nama Surya Paloh dan Prasetyo pernah disebut oleh istri Gatot Evy Susanti di persidangan. Evy mengakui telah meminta bantuan kepada keduanya untuk menghentikan kasus dugaan korupsi dana bansos yang ditangani Kejaksaan Agung.
"Mereka meminta kepada Surya Paloh dan H.M. Prasetyo untuk memberhentikan kasus dana Bansos Sumut dengan imbalan untuk Surya Paloh yakni jatah SKPD di Pemprov Sumut, serta 20 ribu USD untuk HM Prasetyo," kata Ello.
Mereka juga mendesak pimpinan KPK Agus Rahardjo Cs bisa mengambil alih kasus dugaan korupsi dana bansos yang telah ditangani Kejaksaan.
"KPK harus berani ambil alih kasus dana bansos Sumut yang ditangani Kejagung," katanya.
Selain itu, para demonstran juga meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk segera mencopot Prasetyo dari jabatannya sebagai Jaksa Agung lantaran dianggap telah bermain dalam kasus Bansos.
"Mendesak dan meminta kepada Presiden Jokowi untuk segera mencopot Jaksa Agung HM Prasetyo dari jabatannya," kata Ello.
Sebelumnya, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menyangkal tudingan menerima suap sebesar 20 ribu dollar Amerika dari mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan istrinya Evy Susanti, terkait penanganan kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial dan hibah.
Prasetyo meminta awak media untuk menanyakan hal tersebut langsung kepada Evy Susanti.
"Tanya saja sama si Evy. Bener apa tidak, sekali lagi yang pasti saya tidak melakukan apapun," kata Prasetyo saat ditemui usai menghadiri peresmian gedung baru KPK di Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (29/12/2015).
Prasetyo juga membantah pernah berkomunikasi dengan terdakwa kasus dugaan suap dana bansos, Patrice Rio Capella. Dia juga menepis tudingan pernah ketemu Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh.
"Saya tidak pernah komunikasi dengan Patrice Rio Capella itu tidak ada urusannya. Nggak ada itu (pertemuan dengan Surya Paloh) nggak ada," kata Prasetyo.
Berita Terkait
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Sita Ambulans BPKH, KPK Curiga Korupsi Satori Bukan Cuma dari Dana CSR BI-OJK
-
KPK Sita Aset Satori: Dari Ambulans hingga Kursi Roda Diduga Dibeli Pakai Uang Haram
-
5 Fakta Ngeri 'Jatah Preman' Gubernur Riau: Kenaikan Anggaran Ajaib Sampai Plesiran ke Luar Negeri
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana