Suara.com - Dari kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016), anggota Pusat Laboratorium Forensik Polri membawa sejumlah barang bukti. Barang bukti ini untuk mengungkap kasus Wayan Mirna Salihin (27) yang meninggal beberapa menit setelah minum es kopi Vietnam.
Penyidik keluar dari kafe Oliver sekitar jam 17.40 WIB. Inspektur Polisi Satu Helmi terlihat membawa beberapa barang. Sayangnya, dia tidak mau menyebutkan apa saja yang dibawanya.
"Kami tidak bisa sebutkan barang bukti yang kami bawa. Ada beberapa jenis. Ini untuk melengkapi dan mendukung proses pemeriksaan untuk sekarang kami tidak bisa jelaskan lebih baik langsung kepada penyidiknya. Kami hanya sekedar bantuan teknis untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh," kata Helmi.
Helmi juga belum mau mengungkapkan siapa sesungguhnya orang yang memasukkan racun ke dalam gelas kopi Mirna.
"Saya tidak bisa menyimpulkan terlalu dini. Kami di sini hanya bantuan teknis dan mendukung upaya penyidik untuk mengungkapkan kasus ini," katanya.
Penyidik, katanya, sekarang sedang fokus menghimpun bukti-bukti.
"Segera akan kita lakukan penelitian selanjutnya dengan barang bukti yang kami bawa," kata dia
Keterangan saksi, sampel sisa kopi Mirna, dan cairan dalam lambungnya, menunjukkan ada yang tidak beres. Kopi yang diminum Mirna mengandung racun mematikan. Polisi mendeteksi terdapat kandungan sianida.
Sore itu, Mirna berada di restoran bersama dua temannya, Jessica dan Hani.
Jessica datang duluan ke Restoran Olivier. Dia kemudian memesan tiga gelas minuman, termasuk es kopi Vietnam.
Pada waktu memesan minuman, Hani dan Mirna belum datang. Setelah tiba di meja, minuman yang masih utuh tinggal es kopi. Sementara dua gelas lainnya, tinggal menyisakan beberapa teguk. Beberapa saat kemudian, Mirna menyeruput kopi menggunakan sedotan. Namun, tidak lama dia kejang dan mulutnya mengeluarkan busa warna kekuning-kuningan. Resto di lantai dasar GI itu jadi ramai.
Dengan bantuan pegawai kafe sambil terus mengelap busa warna kuning yang keluar dari mulut, Mirna dilarikan ke klinik kesehatan Damiyanti yang berada di dalam mal. Tak lama kemudian, dia dirujuk ke RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat. Tapi nyawanya sudah tidak tertolong.
Pagi tadi, dalam prarekonstruksi, Jessica dan Hani dihadirkan ke kafe Olivier. Mereka diminta melakukan reka ulang menjelang Mirna meninggal dunia secara tidak wajar. (Eva Aulia)
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Sesumbar Kasus Campak di Jakarta Tak Naik, Pramono: Tak Seperti yang Dikhawatirkan!
-
KPK Usut Modus Licik Korupsi Haji: Waktu Pelunasan Haji Khusus Dibatasi Cuma 5 Hari Kerja!
-
Diperiksa KPK Hari Ini, Apa Kaitan Rektor UIN Semarang Nizar Ali di Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
Ledakan Septic Tank Guncang Pondok Cabe: Tiga Rumah Hancur, Empat Warga Terluka
-
Nepal Memanas, 134 WNI Aman! Ini Langkah Cepat Pemerintah Lindungi Mereka
-
Cuaca Ekstrem Jepang: Hujan Deras Buat Transportasi Lumpuh, Warga Terisolasi
-
Terobosan Telkom: ESG Jadi Fondasi Utama dan Sistem Operasi untuk Pertumbuhan Digital & Tata Kelola
-
Dari Lapas Menuju Mandiri: Warga Binaan Raih Keterampilan Lewat Program FABA PLN
-
DPR Bakal Panggil KKP Terkait Tanggul Beton di Cilincing yang Dikeluhkan Nelayan
-
Rektor UI Diteriaki "Zionis" Saat Acara Wisuda, Buntut Undangan Akademisi Pro-Israel