Suara.com - Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS Fahri Hamzah mengunjungi korban ledakan bom bunuh diri yang malam ini dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Fahri didampingi dua anggota Fraksi PKS yakni Nasir Jamil dan Habib Aboe Bakar Al Habsy. Fahri menuturkan kedatangannya merupakan amanat Fraksi PKS.
"Ada amanat dari pimpinan fraksi, kita datang untuk melihat saudara-saudara kita yang kena musibah dan kami ketemu dengan keluarganya," ujar Fahri di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Fahri menuturkan Fraksi PKS prihatin atas kejadian ledakan bom di Jalan M. H. Thamrin.
"Sebagai pribadi dan anggota dewan saya juga sebagai pimpinan dewan menyatakan ikut berduka terhadap kejadian yang menimpa saudara-saudara kita bangsa Indonesia," kata Fahri.
Fahri mengatakan tadi telah menjenguk korban ledakan bom yang terdiri dari anggota polisi, mahasiswa, dan pegawai konsulat Aljazair di Intensive Care Unit.
"Ada juga pegawai konsulat Aljazair, yang sebetulnya hari ini dia akan pulang tapi mampir sebentar di situ dan akhirnya meledak bom itu. Juga korban beberapa anggota polisi, yang sudah selesai operasi di dalam ICU, kita doakan bersama-sama," katanya.
Fahri menuturkan peristiwa siang tadi menunjukkan ada kelompok di Indonesia yang tidak senang melihat bangsanya sendiri yang aman dan damai.
"Dan mereka menginginkan cara-cara, yang kasar dan biadab, oleh karena itu kita sebagai bangsa harus waspada dan kita mengecam segala tindakan ini, dalam bentuk apapun dan siapapun,"imbuh Fahri.
Fahri meminta masyarakat waspada, jika ada informasi mencurigakan diharapkan melapor pihak berwajib.
"Kami berharap masyarakat tenang, sambil mewaspadai apabila ada hal-hal yang dianggap patut dicurigai, agar segera lapor kepada aparat yang ada di lapangan. Kita perlu waspada," katanya.
Dia berharap aparat kepolisian, TNI, dan aparatur intelijen bekerjasama mengungkap kasus Thamrin.
"Kami berharap semua yang terkait, bisa bekerjasama untuk menemukan siapa yang bertanggungjawab, apa sebetulnya yang terjadi, dan memastikan tidak ada lagi yang terjadi, agar masyarakat Indonesia berada dalam kedamaian," katanya.
"Ada beberapa korban yang masih berbicara dengan kami, dua orang polisi masih sadar dan satu belum sadar, dan sedang ada dioperasi. Kita prihatin dengan kondisi ini tentu saja, aparat kepolisian dan TNI siaga untuk menghadapi situasi yang tidak diinginkan," Nasir Jamil menambahkan. (Eva Aulia Rahmawati)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Prabowo Sindir Orang Pintar Jadi Pengkritik, Rocky Gerung: Berarti Pemerintah Kumpulan Orang Bodoh?
-
Imigrasi Ketapang Periksa 15 WNA China Usai Insiden Penyerangan di Tambang Emas PT SRM
-
Ketua DPD RI Salurkan Bantuan Sembako, Air Bersih, dan Genset ke Langsa Aceh
-
PLN Fokus Perkuat Layanan SPKLU di Yogyakarta, Dukung Kenyamanan Pengguna Saat Libur Nataru
-
Polda Banten Ikut Turun, Buru Fakta di Balik Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon
-
Serikat Pekerja Ajukan Tiga Tuntutan Perbaikan Rumus UMP 2026
-
Kasus Impor Pakaian Bekas Ilegal, Dittipideksus Bareskrim Juga Sita 7 Bus
-
Kehadiran Gus Ipul dan Pj Ketum PBNU di Lokasi Bencana Aceh Tuai Sorotan Warga NU
-
Usai Gus Yaqut, KPK Akui Akan Panggil Gus Alex dan Bos Maktour
-
BGN Sebut Limbah MBG Bisa Diolah Jadi Kredit Karbon dan Jadi 'Cuan'