Suara.com - Mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya Jusuf Kalla (JK) mengatakan, Golkar harus bersatu agar kembali menjadi partai yang kuat.
"Jangan dianggap Golkar milik satu dua orang. Golkar itu milik bersama, karena itu Golkar harus diselamatkan dengan cara persatuan," kata Jusuf Kalla (JK) di kediaman pribadinya di Makassar, Minggu (17/1/2016).
JK yang juga Wakil Presiden RI mengatakan, dibentuknya tim transisi oleh para senior partai berlambang beringin itu sebagai upaya mewujudkan rekonsiliasi antar dua kubu karena para senior berpikir untuk masa depan Golkar. Ia menegaskan tim ini tidak ingin mengambil alih partai berlambang pohon beringin itu.
"Golkar harus hidup secara demokratis, jangan ada pihak-pihak yang merasa punya Golkar, jangan ada yang merasa bahwa apapun dapat dilakukannya. Kita senior melihat masa depannya, karena itu harus bersatu, dengan cara apapun harus bersatu," tegas JK.
Lebih lanjut dia mengatakan, siapapun boleh menolak tim transisi, tapi seluruh anggota partai menginginkan agar Golkar bersatu.
Untuk itu Golkar harus dipimpin orang yang jujur, orang yang bersih. Tidak ada yang mutlak karena Golkar adalah partai politik bukan perusahaan, kata JK menambahkan.
Setelah ditunjuk oleh Mahkamah Partai Golkar sebagian ketua tim transisi, JK mengaku belum bertemu dengan anggota tim yang lain.
"Saya belum bertemu, tapi intinya kita cuma satu kesepakatan, persatuan. Mau siapa nanti pimpinannya terserah, tapi melalui proses yang demokratis, tidak proses yang dipaksa-paksakan, tidak proses yang disogok-sogok dan sebagainya," katanya.
Sebelumnya Mahkamah Partai Golkar yang diketuai Muladi mendaulat mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla menjadi ketua tim transisi.
Komposisi tim tersebut, yaitu B.J. Habibie sebagai pelindung, JK sebagai ketua merangkap anggota, sementara para anggotanya, seperti Ginanjar Kartasasmita, Emil Salim, Abdul Latif, Suswono Yudhohusodo, Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Teo L. Sambuaga, dan Soemarsono. (Antara)
Berita Terkait
-
Wacana 4 Hari Kerja di Jakarta, Pramono Klarifikasi Ucapan Tim Transisi: Belum jadi Keputusan Resmi
-
Manut Prabowo, Tim Transisi Pramono-Rano Siap Pangkas Anggaran Rapat hingga Camilan Rp700 M: Bakal Kami Geser Porsinya
-
Pelajar Jakarta Bakal Dapat Sarapan dan Makan Gratis, Tim Transisi Pramono-Rano: Daerah Lain Bisa Iri
-
Bantah Pramono-Rano akan Buat Kebijakan 4 Hari Kerja, Tim Transisi: Itu....
-
Nasib Eks Kampung Bayam, Pramono-Rano Bentuk Tim Khusus, Ada Harapan Baru?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!