Suara.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari fraksi Gerindra Mohamad Sanusi menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) baru sadar bahaya minuman keras di Ibu Kota.
"Karena Pak Gubernur baru sadar bahwa bir itu membunuh orang, statementnya Pak Gubernur (beberapa waktu lalu) kan 'siapa yang mati minum bir' ternyata minum bir matiin 4 orang. Baru sadar bir itu mematikan orang, baru sadar sekarang dia," ujarnya beberapa hari lalu kepada wartawan di Jakarta.
Saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mewacanakan menggusur tempat hiburan malam Kalijodo, Jakarta Utara, atau setelah ada kasus pengemudi mobil Toyota Fortuner mabuk bernama Riki Agung Prasetio (24), sempat mengonsumsi minuman beralkohol hingga 10 gelas di Kalijodo pada Minggu (7/2/2016).
Akibatnya, saat pulang ia beserta rekannya dalam kondisi mabuk. Sehingga mobil mereka mengalami kecelakaan dan mengakibatkan empat orang tewas dan sekitar tujuh orang luka-luka.
Lebih lanjut Sanusi juga mengatakan bila ingin membongkar kawasan Kalijodo, Pemprov DKI perlu belajar dari kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang dulunya pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
"Belajar dari pengalamannya Sutiyoso, beresin Kramat Tunggak yang prostitusi terbesar se Asia mungkin empat kali lebih gede dari Kalijodo, itu nggak ada persoalan, sekarang bisa jadi Islamic Center, belajar saja," imbuhnya.
Sanusi juga menginginkan proses pembongkaran di Kalijodo dapat berjalan seperti di tempat prostitusi Kramat Tunggak, Jakarta Utara, dimana pekerja seks komersilnya di sana dibina dan direhabilitasi.
"Orangnya ditarik, direhabilitasi, dibina, diberi keterampilan kemudian lokasi-lokasi tersebut dijadikan tempat usaha yang berbeda di situ lebih bagus. Kalau untuk yang hijau malah lebih gampang. Pak Sutiyoso, Kramat Tunggak bayangin dijadikan Islamic Center," katanya.
Sanusi berpendapat hingga kini Jakarta belum membutuhkan tempat prostitusi legal. "Sekarang ada lokalisasi saja di tempat lain juga ada, ini kan yang resmi, tapi yang berkedok diskotek, tempat panti pijat lebih banyak lagi. Cuman kebetulan yang ini golongan middle low saja yang datang orang menengah bawah jadi kelihatan," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Blak-blakan! KPK Ungkap Peran Kakak Cak Imin, Khofifah hingga La Nyalla di Kasus Hibah Pokmas Jatim
-
Shopee dan Vidio Hadirkan Fitur Vidio Shopping, Cara Baru Belanja Praktis Sambil Nonton Tayangan
-
PNS DKI Dirikan Toko Mandiri, Komunitas Difabel Makin Pede: Kami Bisa Berdiri di Atas Kaki Sendiri
-
PLTS Terapung Kapasitas 92 MWp di Waduk Saguling Tengah Digarap PLN, Jadi Solusi Energi Bersih
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 3 Oktober 2025: Jawa dan Bali Dominan Berawan
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan