Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Jawa Tengah menilai Hari Raya Nyepi yang tahun ini bersamaan dengan fenomena gerhana matahari menunjukkan alam ikut "merayakan" Nyepi.
"Umat Hindu bersyukur Nyepi ini bertepatan dengan terjadinya gerhana matahari. Fenomena ini (gerhana matahari, red) 'kan langka," kata Ketua Peradah Jateng I Gede Ananta Wijaya Putra di Semarang, Selasa (8/3/2016).
Ananta berharap momentum Nyepi tahun ini bisa mendatangkan berkah yang luar biasa, apalagi disambut dengan alam semesta yang ikut "merayakannya" yang ditandai dengan terjadinya gerhana matahari.
Dalam Hindu, kata dia, dikenal konsep Tri Hita Karana, yakni hubungan antara manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam semesta, dan hubungan manusia dengan Tuhan yang ketiganya harus harmonis.
Nyepi, kata dia, salah satunya dimaknai dengan mengistirahatkan alam, di antaranya dengan tidak membuat polusi dan tidak membuat keramaian sebagai sebuah harmonisasi agar alam kembali natural.
"Ada empat esensi Nyepi, yakni 'amati geni' yang dimaknai dengan tidak menyalakan atau membuat api, seperti memasak, dan sebagainya. Namun, filosofinya, mengendalikan diri, tidak emosi," katanya.
Kemudian, "amati karya", yakni tidak bekerja atau melakukan pekerjaan, "amati lelungan" yaitu tidak bepergian, dan "amati lelangunan", yakni tidak bersenang-senang, bergembira, atau menghibur diri.
Ananta mengakui fenomena gerhana matahari yang berbarengan dengan momentum Nyepi tahun ini memang cukup istimewa meski dirinya tidak bisa melihat terjadinya fenomena itu.
"Meski tidak bisa melihat (gerhana matahari, red.), saya sangat bersyukur. Kalau yang Nyepi di pura mungkin bisa melihat karena ruang terbuka, namun saya Nyepi di rumah saja bersama keluarga," katanya.
Masih berkaitan dengan Nyepi, Ananta berharap Nyepi ini atau Tahun Baru Saka 1938 bisa menjadi momentum bagi para umat Hindu untuk introspeksi diri, khususnya dalam harmonisasi konsep Tri Hita Karana.
Fenomena gerhana matahari diperkirakan terjadi pada Rabu, 9 Maret 2016 yang bisa dilihat di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jawa tengah meski tidak mengalami gerhana matahari total (GMT). (Antara)
Berita Terkait
-
Viral Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2025 Bikin Bumi Gelap, BMKG Tegaskan Hoaks! Ini Faktanya
-
BMKG: Gerhana Matahari 2025 Hoax! Ini Jadwal Gerhana yang Benar dan Bisa Dilihat di Indonesia
-
Jangan Panik! BMKG Pastikan Tidak Ada Gerhana Matahari Total pada 2 Agustus 2025, Tapi Tahun...
-
Benarkah Gerhana Matahari Terjadi 2 Agustus 2025? Ini Lokasi untuk Melihatnya
-
Benarkah Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2025? Viral di Medsos dan Ketahui Faktanya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu