Suara.com - Pemerintah Kota Makassar akan menutup aktivitas di kawasan lokalisasi Jalan Nusantara dan mengubahnya menjadi kawasan kuliner agar tidak ada pengangguran yang terjadi.
"Saya dari awal menegaskan tidak akan menutup tetapi hanya ingin menata dan mengubah tempat itu menjadi kawasan yang bebas dari praktik prostitusi," ujar Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu (9/3/2016).
Dia mengatakan, kawasan lokalisasi Jalan Nusantara itu hanya akan ditata dan dikembalikan ke fungsinya sesuai dengan perizinan yang didapatkan oleh para pengusaha.
Menurut dia, semua izin yang dikeluarkan oleh pemerintah kota sebelum dirinya memimpin itu tidak menyebutkan adanya izin melaksanakan praktik prostitusi melainkan izin usaha seperti karaoke.
"Saya hanya akan menegakkan aturan, apakah itu peraturan menteri ataukah peraturan daerah (Perda). Kalau memang ada yang melenceng dari izin itu, maka maaf saja kita akan ambil langkah tegas," jelasnya.
Dia menjelaskan, ada beberapa pihak yang menganggap perubahan itu dilakukan dengan cara penggusuran. Namun cara penggusuran itu justru akan menimbulkan masalah baru, yakni terjadinya pengangguran.
"Tidak ada bangunan kita gusur, kita cuma alih fungsikan," jelas Pomanto.
Ada tiga tahap yang akan dilakukan pada perwajahan baru itu. Tahapan-tahapan itu, yakni tidak mengizinkan lagi pembangunan panti pijat prostitusi.
Setelah melakukan itu, pihaknya kemudian akan menempuh cara dengan bernegosiasi dengan pengusaha Tempat Hiburan Malam (THM) dan memantau progres pengubahan wajah kawasan itu setiap saat.
Pelaksanaan tahapan-tahapan itu akan dilakukan Tim Terpadu, yang bakal dibentuk dalam waktu dekat ini. Tim ini diisi beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
 - 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid