Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengedarkan surat pemberitahuan terkait rencana revitalisasi kawasan wisata Sunda Kelapa, Museum Bahari, dan kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Surat yang diteken Camat Penjaringan Abdul Khalit diedarkan kepada warga RW 1, RW 2, RW 3, dan RW 4 pada Kamis (24/3/2016), karena lokasinya berada di atas aset milik pemerintah.
Ketua RW 3 , Saribanong, mengatakan tidak semua warganya akan terkena revitalisasi.
"Iya mas, itu hanya yang berada di perbatasan DAM itu RT 3 sama 5," kata Saribanong saat ditemui Suara.com di Luar Batang, Selasa (29/3/2016).
Saribanong mengatakan sejauh ini warga baru mendapatkan sosialisasi mengenai rencana penertiban.
"Baru sosialisasi surat pemberitahuan dari pak camat, belum ada surat peringatan satu, kami tetap tenang saja," kata Saribanong.
Saribanong mengimbau warganya tetap tenang sambil meminta pemerintah membatalkan rencana revitalisasi.
"Tempat kami jangan sampai dibongkar, saya tetap tenang menjaga warga saya mas, kami juga kecewa kepada pemerintah," kata Saribanong.
Di tengah rencana revitalisasi, berhembus isu Masjid Jami Keramat Luar Batang dan makam Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus di RW 3, akan ikut ditertibkan. Tetapi, Saribanong tidak yakin dengani isu tersebut.
"Masjid tidak mungkin dibongkar, walau masuk di wilayah RW 3," kata Saribanong.
Warga bernama Nurdi Rizal juga berharap jangan sampai rencana penertiban tersebut terjadi.
"Ini pemukiman sudah lama, kami tenang dan nyaman di sini pemerintah harus berfikir kembalilah rencana itu," kata Nurdin.
Kalau sampai dieksekusi, Nurdin mengatakan akan menolaknya.
"Kami tetap bertahan apapun terjadi mas, kami sudah lama tinggal di sini," kata Nurdin.
Nurdin kecewa dengan Pemprov DKI Jakarta. Dia merasa sebelumnya tidak ada dialog dulu dengan pemerintah.
"Kami kaget mas, pada Rabu lalu, kenapa langsung memberi pemberitahuan, dengan membawa polisi dan tentara," ujar Nurdin.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP