Ilustrasi KPK [suara.com/Nikolaus Tolen]
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi kembali memanggil anak buah Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Tuti Kusumawati, Selasa (12/4/2016). Tuti akan diperiksa sebagai saksi untuk bekas Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M. Sanusi dalam kasus dugaan menerima suap terkait pembahasan Raperda tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta dan Kawasan Strategis.
"Yang bersangkutan diperiksa masih sebagai saksi untuk tersangka MSN," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
KPK juga memanggil Asisten Daerah Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Daerah DKI Jakarta Gamal Sinurat. Sebelumnya, Gamal sudah diperiksa KPK terkait kasus Sanusi. Hari ini, dia akan lagi dalam kasus yang sama sebagai saksi untuk Sanusi.
"Yang bersangkutan diperiksa masih sebagai saksi untuk tersangka MSN," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
KPK juga memanggil Asisten Daerah Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Daerah DKI Jakarta Gamal Sinurat. Sebelumnya, Gamal sudah diperiksa KPK terkait kasus Sanusi. Hari ini, dia akan lagi dalam kasus yang sama sebagai saksi untuk Sanusi.
KPK juga kembali memeriksa Wakil Ketua Balegda DPRD DKI Jakarta Merry Hotma.
Dari PT. Agung Podomoro Land (Tbk), KPK memanggil Kepala Direktorat Perizinan David Halim dan Sekretaris Direktur keuangan Caterine Lidya.
Dalam kasus ini KPK sudah menetapkan tiga tersangka, yakni Sanusi, Presiden Direktur PT. Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja, dan Personal Assistant Podomoro Trinanda Prihantoro.
Dari PT. Agung Podomoro Land (Tbk), KPK memanggil Kepala Direktorat Perizinan David Halim dan Sekretaris Direktur keuangan Caterine Lidya.
Dalam kasus ini KPK sudah menetapkan tiga tersangka, yakni Sanusi, Presiden Direktur PT. Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja, dan Personal Assistant Podomoro Trinanda Prihantoro.
KPK sudah meminta Direktorat Jenderal Imigrasi untuk mencekal sejumlah pihak, seperti Chairman PT. Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan, Direktur PT. Agung Sedayu Group Richard Halim Kusuma, Sekretaris Agung Podomoro Berlian Kurniawati, staf Agung Podomoro Gerry, dan staf Gubernur Jakasta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Sunny Tanuwidjaja.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor