Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan suap pembahasan raperda soal reklamasi yang telah menyeret mantan Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M. Sanusi sebagai tersangka. Hari ini, Rabu (13/4/2016), penyidik KPK memanggil bos PT Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan suap tersebut.
Aguan terlihat tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.30 WIB. Dengan mengenakan batik berwarna ungu, Aguan yang ditanyai wartawan tampak enggan berkomentar terkait pemeriksaan tersebut. Dia hanya melemparkan senyum kepada wartawan saat memasuki lobi KPK.
Sebelumnya diketahui, KPK telah melakukan pencekalan ke luar negeri terhadap Aguan. Staf magang di kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Sunny Tanuwidjaja, serta Direktur PT Agung Sedayu Group, Richard Halim Kusuma, juga telah dicekal.
Dalam proyek reklamasi, perusahaan yang dipimpin Aguan disebut mendapatkan jatah mengerjakan reklamasi di pesisir utara Jakarta. Ada lima pulau yang dikerjakan perusahaan anak usaha Agung Sedayu Group, PT Kapuk Naga Indah.
Mencuatnya kasus dugaan suap raperda soal reklamasi ini berawal setelah KPK menciduk Sanusi dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis (31/3) malam. Sanusi diduga menerima suap senilai Rp2 miliar dari staf PT Agung Podomoro Land, Trinanda Prihantoro.
Sehari setelah itu, Jumat (1/4), Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja, pun menyerahkan diri ke KPK. Ketiga orang itu kemudian ditetapkan sebagai tersangka terkait pembahasan Raperda tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.
KPK sendiri kini masih mendalami kasus tersebut. Semua yang dinilai punya kaitan akan diperiksa.
Berita Terkait
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Hasil 'Jatah Preman' Rp2,25 M, Gubernur Riau Palak Anak Buah buat Pelesiran ke London hingga Brasil
-
PANI Laporkan Proyek Ambisius Berkapasitas 104 Ribu Orang
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang
-
Bobby Nasution Apresiasi Kafilah Sumut Raih Peringkat Tujuh Nasional STQH di Kendari
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Demo Buruh di DPR! Polda Metro Jaya Akan Pastikan Tertib
-
Gak Punya Otak! ASN di Pasuruan Berkali-kali Cabuli Keponakan, Modusnya Begini
-
Hasil 'Jatah Preman' Rp2,25 M, Gubernur Riau Palak Anak Buah buat Pelesiran ke London hingga Brasil
-
Hari Ini Bergerak Geruduk DPR, Demo Buruh KASBI Bakal Dijaga Ketat 1.464 Aparat