Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan suap anggota DPRD oleh pihak PT Agung Podomoto Land, terkait pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Pantai Utara Jakarta Tahun 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Kawasan Strategis. Setelah sebelumnya memeriksa pihak DPRD dan Pemprov DKI serta sebagian pihak Agung Podomoro, kali ini KPK memanggil Sunny Tanuwidjaja yang kerap disebut sebagai Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pagi ini, Rabu (13/4/2016), Sunny sendiri tampak sudah tiba di Gedung KPK untuk memenuhi panggilan pemriksaan tersebut. Berkacamata dan mengenakan kemeja berwarna biru, begitu sampai, Sunny hanya sempat memberikan sedikit komentar terkait maksud kedatangannya hari ini ke KPK.
"Saya datang untuk diperiksa buat Pak Sanusi dan Pak Ariesman," kata Sunny, saat tiba di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (13/4).
Sementara, berdasarkan keterangan yang disampaikan pihak KPK, lelaki yang dikatakan Ahok tengah menyelesaikan disertasi doktoralnya tersebut diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Mohamad Sanusi yang adalah Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta.
"Dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka MSN," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, saat dikonfirmasi.
Pemeriksaan terhadap Sunny dilakukan oleh KPK setelah mencekal dirinya untuk tidak berpergian ke luar negeri. Hal tersebut dilakukan KPK agar memudahkan penyidik dalam mengusut kasus yang sudah menjerat tiga tersangka tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku