Suara.com - Arab Saudi memutuskan untuk memangkas sejumlah kewenangan polisi syariah, institusi yang bertugas untuk mengawasi dan menegakkan aturan-aturan moral di kerajaan tersebut.
Polisi syariah Saudi biasanya bertugas mengawasi perilaku warga di ruang publik. Mereka berpatroli untuk melarang warga mengonsumsi alkohol, memutar musik, memastikan toko-toko tutup di waktu salat, mencegah para perempuan bepergian tidak didampingi mahramnya, dan mengawasi busana perempuan.
Tetapi dalam kebijakan terbaru kabinet Saudi, seperti yang dilansir kantor berita SPA, diatur bahwa para petugas polisi syariah atau mutawin tak lagi diizinkan mengejar, menanyai, meminta kartu identitas, atau menangkap orang disangka melanggar nilai moral.
Kini mereka hanya bisa melaporkan orang yang mereka sangka melanggar aturan kepada polisi. Hanya polisi saja yang nantinya boleh mengambil langkah penegakan hukum.
Tak hanya itu. Semua anggota mutawin juga diwajibkan menunjukkan kartu tanda anggotanya saat bertugas.
Kebijakan ini dinilai sebagai upaya Kerajaan Saudi mengendalikan para mutawin yang tadinya sangat berkuasa.
Ketika Raja Salman naik tahta pada 2015 lalu, polisi syariat seperti mendapat angin segar, karena raja baru itu langsung memecat kepala polisi yang dinilai berpikiran terbuka.
Selain itu Salman juga mengeluarkan dekrit yang mengatur bahwa presiden mutawin adalah jabatan setingkat menteri dan dipilih langsung oleh raja.
Polisi syariah sendiri kerap menjadi sorotan di Saudi, karena terlibat dalam beberapa kasus kekerasan bahkan kematian.
Di 2012, pemimpin polisi syariah melarang anggotanya menggelar pengejaran pelaku pelanggaran menggunakan mobil, setelah terjadi beberapa kecelakaan, bahkan kematian, dalam aksi kejar-kejaran di jalan raya.
Akan tetapi di 2013, peristiwa yang sama berulang dan bahkan menyebabkan seorang anggota polisi Saudi tewas. Kasus itu bahkan menjadi sorotan dunia, setelah video dari salah satu penumpang mobil yang dikejar diunggah ke internet.
Polisi syariah Saudi kembali memantik kecaman pada Maret kemarin, karena dalam sebuah video yang diunggah ke media sosial, terlihat salah satu anggotanya memukul seorang perempuan di luar sebuah mal di Riyadh. (Reuters)
Berita Terkait
-
Sinyal Bahaya Timnas Indonesia, Arab Saudi dan Irak Raih Hasil Positif di FIFA Matchday
-
Di Luar Prediksi! Arab Saudi Kirim Sinyal Timnas Indonesia Mungkin Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Arab Saudi Kalahkan Negara Eropa Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
Timnas Indonesia Bisa Lewati 2 Negara Asia ini Jika Sukses Lolos Piala Dunia 2026
-
Tak Lagi 'Dipandang Sebelah Mata', Bentuk Kementerian Haji Agar Selevel Arab Saudi Dapat Dukungan
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs Redmi 14C, Bagus Mana?
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Kim Jong Kook Menikah Diam-Diam! Netizen Cari Identitas Istrinya yang Masih Misterius
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
Terkini
-
Potret Primus Yustisio Ngaji di KRL, Gaya Merakyat di Tengah Sorotan Tunjangan Fantastis DPR
-
Lakukan Reshuffle, Prabowo Lantik Menteri Baru dan Ganti Pejabat di 5 Kementerian Hari Ini
-
Kencang Menteri Direshuffle Sore Ini Termasuk Sri Mulyani, Prabowo: Tak Ada yang Tak Bisa Diganti
-
Airlangga Hartarto Pasrah usai Santer Isu Reshuffle Kabinet Prabowo, Apa Katanya?
-
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
-
Kabar Reshuffle Sore Ini: Sejumlah Pejabat ke Istana Pakai Dasi Biru, Ngaku Ditelepon Seskab
-
Kencang Isu Reshuffle, Prabowo Panggil Kepala LPS Hingga Bos Haji ke Istana Sore Ini
-
Demo Rusuh Agustus: Polri Resmi Tahan 583 Orang, Termasuk Anak-anak?
-
Prabowo Dikabarkan Reshuffle 4 Menteri Sore Ini, Budi Arie Ditendang dari Kabinet?
-
JPN Wakilkan Gibran dalam Perkara Gugatan Rp125 Triliun, Kejagung Maklum Sidang Ditunda