Suara.com - Reporter Metro TV Desi Fitriani ikut menjadi saksi pembebasan 10 sandera dari tangan kelompok Abu Sayyaf.
Menurut pernyataan tertulis dari Deputi Chairman Media Group Rerie L. Moerdijat yang diterima Suara.com, Minggu (1/5/2016), setelah sandera diserahkan kepada tim kemanusiaan Surya Paloh, Yayasan Sukma, di Pantai Parang, setelah menunggu empat jam, para sandera dibawa ke rumah Gubernur Zulu selama sekitar satu setengah jam untuk proses verifikasi, makan serta ramah tamah.
Setelah itu, mereka langsung diterbangkan dari Zulu menuju Zambonga menggunakan dua helikopter jenis UH 1 H.
Di Zambonga, menurut reporter Metro TV Marializia Hasni di lokasi kejadian, sandera tiba pukul 16.30 waktu Filipina.
Mereka langsung menjalani proses verifikasi dan pemeriksaan kesehatan dari tim keamanan Filipina.
Selanjutnya, mereka dibawa untuk dilakukan briefing serta pemeriksaan mengenai apa saja yang telah terjadi pada mereka selama masa penyanderaan.
Mereka sampai diminta mengenali kelompok-kelompok Abu Sayyaf lainnya. Meski kelelahan akibat perjalanan panjang, mereka dalam kondisi yang sehat dan cukup baik untuk dapat kembali pulang.
Kemudian pemerintah Filipina menyerahkan secara resmi para sandera kepada pihak Kedubes Indonesia di Malaysia dan perwakilan Partai Nasdem Victor B. Laiskodat
Dari Zambong, 10 sandera dipulangkan ke Tanah Air, menggunakan pesawat khusus tim kemanusiaan Surya Paloh di bawah pimpinan Victor Laiskodat didampingi oleh Kedutaan Besar Indonesia di Filipina Edi Mulya, untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Penculikan terhadap 10 sandera terjadi tanggal 27 April. Penculik di bawah pimpinan Tawing Umair ingin menculik pebisnis di Pulau Tawi Tawi, Filipina Selatan. Namun gagal karena pebisnis tersebut mendapatkan pengawalan ketat. Dalam perjalanan pulang dari Tawi Tawi ke arah utara berpapasan dengan kapal Indonesia Brahma 12 yang berisi 10 WNI, kemudian jadi sasaran.
ABK yang disandera kemudian dititipkan di tempat aman di bawah pimpinan Al Habsy, namun pemilik sanderanya tetap Tawing Umair.
Tim kemanusiaan Surya Paloh sejak awal sudah melakukan komunikasi intensif dengan tim Tawing di bawah koordinasi pemerintah Republik Indonesia.
Proses pembebasan berlangsung lancar. Selama melakukan pendekatan, Yayasan Sukma memakai metode pendekatan pendidikan karena yayasan ini sudah lebih dulu bekerjasama dengan pemerintah otonomi Moro Selatan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!