Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan membantah bahwa dirinya mendukung Setya Novanto menjadi ketua umum partai Golkar. Menyusul partai Golkar akan menggelar musyawarah nasional untuk memilih Ketua Umum baru pengganti Aburizal Bakrie.
"Saya tiidak pernah mengatakan mendukung siapa-siapa. Bahwa mereka semua teman-teman saya iya, bahwa ada di antara mereka datang ke saya juga iya. Bahwa Novanto baik sama saya, iya, itu saja," kata Luhut di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/5/2016).
Luhut juga menampik kabar bahwa dirinya mendukung Novanto dengan mengklaim atas nama Presiden Joko Widodo.
"Ah tidak pernah atas nama Presiden, saya baru jalan sama Presiden," ujar dia.
Menurut dia isu dirinya mendukung Novanto atas nama Presiden Jokowi hanya sebuah informasi sampah. Namun Luhut mengakui dekat dengan Novanto.
"Suruh buang saja ke tempat sampah. Kalau saya suka sama Novanto kan boleh saja, kan nggak salah," tutur dia.
Luhut juga menyanggah isu bahwa dirinya sempat menyuruh mundur salah satu kandidat calon Ketua Umum Golkar yang akan maju pada Munaslub nanti.
"Tidak benar itu, saya tidak ada waktu mencampuri yang begitu," tandas dia.
Sebelumnya, Politikus Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut ada sinyal dari Istana untuk mendukung Setya Novanto sebagai Ketum Golkar. Sinyal itu diungkapkan Doli berasal dari pernyataan salah seorang Menteri.
"Sinyal dari Istana itu ada, salah satu Menteri sudah menyebut Setya Novanto," kata Doli usai diskusi tentang partai Golkar di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (8/5/2016) kemarin.
Beredar kabar, Menteri tersebut adalah Luhut Binsar Panjaitan. Doli Kurnia pun sempat meminta Menteri itu untuk mengklarifikasi kebenaran kabar tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu