Suara.com - Direktur lembaga riset Populi Center Usep S. Ahyar memiliki sejumlah catatan tentang terpilihnya Setya Novanto menjadi ketua umum Partai Golkar periode 2016-2019 melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (17/5/2016) pagi.
"Pertama, saya melihat dari banyak hal. Kalau dilihat dari sisi politik, tentu ini tidak lepas dari kepentingan. Golkar ini kan kursinya di DPR banyak, tentunya pemerintah juga ingin mengambil keuntungan juga," kata Usep kepada Suara.com.
Kedua, kata Usep, peristiwa ini menunjukkan watak politik ternyata memang tidak berubah.
"Yaitu yang tindak mengindahkan etika berpolitik. Misalnya, orang yang berkali-kali terkait kasus pelanggaran etika kemudian diadukan ke badan etik DPR, ternyata tidak pengaruhi apa-apa dalam perpolitikan," kata Usep.
"Yang menang itu yang lebih banyak uang. Kekuatan etik di Indoneia sudah selesai. Etika sudah tidak dipakai. Kalau kekuatan etik politik dipakai, tentu orang orang yang tersangkut masalah etika, dipersoalkan," Usep menambahkan.
Usep mengatakan peristiwa ini menunjukkan partai politik lebih mengedepankan kekuasaan, sementara segi etika, memperjuangkan bangsa, memperjuangkan rakyat, itu nomor berikutnya.
"Kemenangan Novanto ini sebenarnya yang diinginkan pemerintah yang berkuasa, saya kira itu. Itu dalam konteks konsolidasi kekuasaan. Kalau orang yang memimpin bermasalah, kan bisa lebih dikendalikan, dibandingkan orang yang bersih," kata Usep.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang