Karyawati PT. Polyta Global Mandiri bernama Eno Farihah (19) menjadi korban perkosaan dan pembunuhan [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Gubernur Banten Rano Karno mengatakan sudah meminta Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk memberikan perlindungan kepada keluarga Eno Farihah (19). Eno merupakan karyawan PT. Polyta Global Mandiri, Jalan Raya Perancis Pergudangan 8, Dadap, Kecamatan Kosambi, Tangerang, Banten, yang diperkosa dan dibunuh.
"Sudah itu kan ada di Kabupaten Tangerang, kita sudah mengimbau kabupaten untuk pendampingan," kata Rano di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2016).
Mengenai proses hukum, Rano menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib. Rano berharap proses hukumnya berjalan dengan baik.
"Sudah itu kan ada di Kabupaten Tangerang, kita sudah mengimbau kabupaten untuk pendampingan," kata Rano di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2016).
Mengenai proses hukum, Rano menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib. Rano berharap proses hukumnya berjalan dengan baik.
"Itu kan masih proses hukum, nanti biarkan hukum.yang berjalan," kata politisi PDI Perjuangan.
Dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan biadab terhadap Eno, polisi telah menetapkan tiga tersangka yaitu Rai, Rar, dan IH. Mereka membunuh Eno karena sakit hati.
Eno ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan di kamar mess pada Jumat (13/5/2015) lalu. Perempuan berumur sembilan belas tahun itu dibunuh secara sadis dengan cara kondisi gagang cangkul yang menancap di kemaluan korban.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu