Suara.com - Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Hanura, Fauzih Amro sangat mendukung langkah pemerintah melalui Kementerian Perhubungan untuk memberikan sanksi tegas kepada maskapai penerbangan Lion Air. Menurutnya, sanksi berupa penutupan teehadap 95 rute penerbangan, tidak boleh membuka rute baru, dan pembekuan sementara "ground handling" adalah langkah yang tepat untuk memberikan efek jera.
"Saya sebagai anggota Komisi V sangat mendukung sanksi yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan terhadap Lion Air," kata Fauzih di Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarra Pusat, Sabtu(21/5/2016).
Oleh karena itu, dia pun tidak terlalu menghiraukan langkah hukum yang akan diambil oleh pihak Lion Air. Menurutnya, setiap korporasi memang mempunyai hak untuk menggugat pihak yang dinilai merugikan dirinya.
"Kalau orang atau corporate diberikan sanksi mereka berhak untuk mengajukan gugatan," katanya.
Untuk diketahui, ada rencana dari pihak Lion Air untuk melaporkan Kementerian Perhubungan kepada Mabes Polri menyusul pemberian sanksi tersebut. Mereka menilai, sanksi tersebut dapat merugikan, karena mengganggu operasional mereka.
Lebih lanjut, Politisi Hanura tersebut menegaskan bahwa semua aturan yang berkaitan dengan dunia penerbangan sudah diatur sedemikian rupa. Karenanya, tinggal bagaiamana pihak maskapai mengikuti dan menjalankan aturan yang ada tersebut.
"Nah ini yang dilakukan perlawanan oleh Lion Air.Kita tahu semua bahwa undang-undang penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 sudah mengatur itu, kedua Peraturan Menteri Tahun 55 tentang keselamatan penerbangan sipil. Peraturan menteri Nomor 187 tentang penguasaan di bandara," kata Fauzih.
Seperti diektahui pada Senin(16/5/2016) malam lalu, 47 penumpang Pesawat AirAsia yang berangkat dari Singapura masuk ke terminal domestik di Denpasar Bali. Hal itu terjadi, karena satu dari tiga buah bus yang ingin mengantar penumpang dari pesawat AirAsia tersebut tidak mengantarnya ke terminal Internasional. Alhasil, penumpang yang seharusnya turun di terminal internaional malah tiba di terminal domestik.
Tag
Berita Terkait
-
Rekaman Detik-Detik Lion Air Jatuh Mirip Kabar Jessica Radcliffe Tewas, Banyak yang Percaya
-
Dioper ke RS Jiwa usai Tersangka, Kasus Penumpang Lion Air Teriak Bom Disetop Polisi?
-
4 Fakta Pria Ngamuk Teriak Bom di Lion Air: Senyum Janggal & Riwayat Perawatan Medis
-
Emosi Tidak Stabil, Polisi Bongkar Latar Belakang Kejiwaan Pelaku Teriak Bom di Pesawat Lion Air
-
Teriak ada Bom, Penumpang Pesawat Lion Air Resmi Jadi Tersangka
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
Terkini
-
Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
-
Borok 'Wakil Tuhan' Terkuak! 3 Hakim Pemutus Vonis Lepas Korupsi CPO Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Bobby Nasution: Intervensi Harga Cabai Merah Semata-mata untuk Kepentingan Masyarakat
-
Mendikdasmen Soroti Fenomena 'Xenomania', Sebut Anak Muda Lebih Bangga Bahasa Asing
-
DPR Hormati Sanksi DKPP untuk KPU Soal Jet Pribadi: Harus Sensitif pada Publik!
-
Geger Dugaan Korupsi Whoosh, Mahfud MD Sentil KPK: Dugaan Saya Takut, Entah Pada Siapa
-
11 Jenderal 'Geruduk' Kantor Mahfud MD, Desak Reformasi dan Kembalikan Kepercayaan Polri
-
15 Golongan Warga Jakarta Masih Nikmati Transportasi Gratis, Daerah Penyangga Harap Sabar!
-
Omongan Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Solo Ketimbang Colomadu Sulit Dipercaya, Mengapa?
-
Amien Rais 'Ngamuk', Tuding Jokowi-Luhut-Sri Mulyani Perusak Indonesia dan Layak Dihukum Mati!