Suara.com - Mulai Juni 2016, bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB) dilarang masuk ke jalur bus Transjakarta. Menurut Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansyah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melarang APTB masuk ke jalur busway lantaran mereka menyalahi aturan.
"Soal APTB, nanti dia harus mengurus surat yang benar ke Kemenhub," ujar Andri di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (23/5/2016).
Andri menjelaskan, apabila operator APTB sudah mengurus surat-surat ke Kemenhub, maka Dishubtrans DKI akan memperbolehkan mereka masuk ke Jakarta. Hanya saja, APTB tetap dilarang masuk ke jalur busway.
"Kedua, kalau sudah urus izin yang benar, dia boleh nggak beroperasi? Boleh. Tapi dengan syarat, dia tidak boleh masuk jalur Transjakarta," kata Andri.
Adapun yang menjadi persoalan Dishubtrans dengan APTB selama ini, menurut Andri lagi, adalah karena mereka (APTB) masih suka meminta tarif (ongkos) ke penumpang. Padahal mereka sudah masuk ke jalur Transjakarta.
"Kalau dia boleh masuk, tidak boleh mungut tarif di dalam koridor. Kenyataannya, dia mungut kan selama ini. Jadi kita potong saja. Selanjutnya dia tidak boleh pakai nama APTB. Kan sudah tidak terintegrasi. Kalau mau gabung, silakan, ayo kita gabung," jelas Andri.
Andri mengklaim, kebijakan ini sendiri sudah dikomunikasikan dengan operator APTB. Menurutnya lagi, sebagian pemilik APTB nyatanya berminat gabung dengan PT Transportasi Jakarta.
"Kami kan sudah bilang dari tiga bulan lalu, supaya cepat masuk ke LKPP. Biar kami kerja sama juga cepat. Karena kalau tidak, kami kan banyak bus dari Kemenhub," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat