Suara.com - Pasukan keamanan Irak terus mendesak para petempur ISIS keluar dari kompleks pemerintah di Fallujah, kota yang berjarak 64 kilometer sebelah barat Baghdad. Kota tersebut sudah dikuasai ISIS selama dua setengah tahun terakhir.
Unit Kepolisian Kementerian Dalam Negeri Irak yang bersenjatakan lengkap mengklaim bahwa mereka berhasil mengibarkan bendera Irak di atas sejumlah gedung milik pemerintah di kota itu pada Jumat (17/6/2016), termasuk kantor polisi dan gedung pengadilan. Serangan pasukan Irak ke Fallujah dimulai sejak 23 Mei lalu.
Kepulan asap terlihat dari pusat kota Fallujah setelah dihantam serangan udara dan artileri. Sementara itu, para penembak runduk (sniper) ISIS dikabarkan masih bersembunyi di sebuah gedung rumah sakit, dan menyasar para tentara pemerintah yang masuk jarak tembak mereka.
Setelah sepekan melancarkan serbuan ke Fallujah, seorang juru bicara pemerintah mengklaim bahwa perlawanan ISIS kian melemah. Serbuan tersebut dipimpin oleh pasukan elit polisi federal dan pasukan anti-teroris.
Jumlah pasukan pemerintah yang dikerahkan dikabarkan mencapai 20.000 personel. Sebagian besar terdiri atas pasukan paramiliter Syiah, Hashd al-Shaabi.
Hingga kini, sekitar 90.000 warga sipil masih bertahan di kota tersebut, sedangkan 68.000 lainnya sudah mengungsi. Dalam beberapa hari terakhir, ISIS meminta warga untuk mengungsi, setelah sebelumnya melarang warga untuk pergi dari kota tersebut dan mengancam memberikan sanksi apabila nekat melanggar perintah.
Sejumlah saksi mata mengatakan, ISIS mengumumkan lewat pengeras suara bahwa siapapun boleh mengungsi. Pada hari Kamis, tercatat ada 6.000 keluarga yang pergi. Dua jembatan yang membentang di atas Sungai Eufrat dibuka, sebagai jalan keluar pengungsi dari kota tersebut. (Independent)
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri