Relawan Teman Ahok [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Politisi Demokrat Ruhut Sitompul yakin relawan Teman Ahok tidak ada yang mencari benefit pribadi dalam mengumpulkan fotokopi KTP untuk mendukung Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama maju ke pilkada Jakarta melalui jalur non partai.
Pernyataan Ruhut terkait dengan sikap lima bekas relawan Teman Ahok saat menyelenggarakan diskusi bertajuk Satu Juta KTP Fakta atau Dusta, Teman Ahok Relawan atau Karyawan di Kafe Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, siang tadi. Dalam acara tersebut mereka memberikan keterangan tentang permasalahan-permasalahan di balik pengumpulan fotokopi KTP warga Jakarta yang sudah mencapai 1.024.632 lembar per Minggu (20/6/2016) lalu. Mereka menilai proses pengumpulan KTP tidak semuanya jujur, mereka juga mengungkapkan sistem honor yang didasarkan pada target perolehan KTP.
Menurut Ruhut yang juga mengaku sebagai relawan Teman Ahok, lima bekas Teman Ahok tersebut lebih baik memang ditendang dari organisasi. Sebab, menurutnya motivasi mereka berbeda dengan relawan Teman Ahok yang lain.
Pernyataan Ruhut terkait dengan sikap lima bekas relawan Teman Ahok saat menyelenggarakan diskusi bertajuk Satu Juta KTP Fakta atau Dusta, Teman Ahok Relawan atau Karyawan di Kafe Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, siang tadi. Dalam acara tersebut mereka memberikan keterangan tentang permasalahan-permasalahan di balik pengumpulan fotokopi KTP warga Jakarta yang sudah mencapai 1.024.632 lembar per Minggu (20/6/2016) lalu. Mereka menilai proses pengumpulan KTP tidak semuanya jujur, mereka juga mengungkapkan sistem honor yang didasarkan pada target perolehan KTP.
Menurut Ruhut yang juga mengaku sebagai relawan Teman Ahok, lima bekas Teman Ahok tersebut lebih baik memang ditendang dari organisasi. Sebab, menurutnya motivasi mereka berbeda dengan relawan Teman Ahok yang lain.
"Temen Ahok kan ada juga yang cuma bilang-bilang teman. Nggak usah didengar itu. Nggak ada motivasi Teman Ahok itu cari duit. Biarin saja. Nggak ada masalah. Biarin aja ke laut orang-orang kayak gitu," kata Ruhut.
Ruhut menengarai organisasi Teman Ahok disusupi. Sebab, belakangan ini Teman Ahok sering diserang.
Namun demikian, menurut anggota DPR dari Komisi III yakin ini hanya dinamikan. Permasalahan tersebut, menurut dia, tidak akan mengganggu elektabilitas Ahok.
Ruhut menengarai organisasi Teman Ahok disusupi. Sebab, belakangan ini Teman Ahok sering diserang.
Namun demikian, menurut anggota DPR dari Komisi III yakin ini hanya dinamikan. Permasalahan tersebut, menurut dia, tidak akan mengganggu elektabilitas Ahok.
"Semakin tinggi pohon semakin kencang anginya. Nggak ada masalah. Yang penting Ahoknya bersih. (Ini) sudah ada penyusupan. Kita tahulah yang kayak gitu-gitu. Jadi nggak ada masalah sama Ahok," kata Ruhut.
"Kita Teman Ahok nggak ada yang nyari makan kok. Jadi Anjing mengonggong kafilah berlalu," ujar dia.
Menanggapi sikap lima bekas relawan, salah satu pendiri komunitas Teman Ahok, Singgih Widiyastomo, curiga di balik sikap mereka ada peran organisasi masyarakat. Hal itu diketahui Singgih dari pengakuan dua relawan Teman Ahok yang sebelumnya dipaksa ormas tersebut untuk memberikan data Teman Ahok.
"Memang ada sebuah gerakan dari sebuah ormas untuk mengumpulkan orang yang tersingkir di Teman Ahok dan memfasilitasi mereka untuk membuat pertemuan pers," kata Singgih dalam konferensi pers di Sekretariat Teman Ahok, Griya Pejaten Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Menurut Singgih perekrutan bekas Teman Ahok oleh ormas bertujuan agar mereka mau membocorkan informasi tentang aktivitas Teman Ahok. Namun, Singgih memastikan kelima orang tersebut tidak punya informasi yang komprehensif alias hanya sepotong-sepotong, karena mereka bukan pendiri.
"Data-data dan perhitungan dibuat langsung oleh pengurus ormas yang bersangkutan, dengan keterangan terbatas dari orang-orang yang sudah dikeluarkan dari struktur," kata Singgih.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana