Suara.com - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan akan menindak tegas rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang terlibat dalam peredaran vaksin palsu. Menurutnya, hukuman terberat bisa sampai kepada penutupan rumah sakit.
Namun, Nila menerangkan tingkatan hukuman itu akan diterapkan sesuai tingkat kesalahan dengan melihat aktor yang membawa masuk vaksin palsu ke rumah sakit. Kalau hanya oknum rumah sakit yang membawa vaksin palsu ini, menurut Nila hukuman penutupan rumah sakit menjadi pertimbangan terakhir.
"Kami akan memberikan hukuman sesuai aturan yang berlaku. Kalau rumah sakit, apakah itu manajemennya, direkturnya, atau oknum yang membeli. Ini yang kita harus lihat. Jadi kalau oknum apakah kita akan menutup Rumah sakit, ini yang akan lihat. Kalau betul direkturnya yang terlibat, itu berarti dia akan kena hukuman," kata Nila usai rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (13/7/2016).
Nila mengatakan, dari laporan Bareskrim Polri, sudah didapatkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang menggunakan vaksin palsu. Namun, Nila menyatakan, belum bisa bersikap tentang hukuman yang tepat untuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan itu.
"Dari Bareskrim tadi sudah ada 14 rumah sakit dan 6 perorangan. Kita sudah dapatkan. Tapi kami selaku Satgas, kita harus tentunya bersama-sama menjelaskan tentang hal ini. Kalau belum jelas, Kemenkes akan ambil langkah terutama bagi yang salah kita akan lakukan punishment kepada mereka," kata dia.
Berita Terkait
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi
-
Di Balik Penyesalan Menkes, Ada PR Besar Layanan Kesehatan Papua
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
KPK Buka Peluang Periksa Menkes Budi Gunadi Terkait Kasus RSUD Koltim, Ada Aliran Dana?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh