Suara.com - Gempa bumi berkekuatan 3,2 skala Richter (SR) kembali mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur pada pukul 05.12 waktu setempat (Wita).
"Kali ini gempa terjadi di wilayah Kabupaten Manggarai Barat," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Kupang, Sumawan, Kamis (14/7/2016).
Dari data yang dilaporkan, gempa berkekuatan 3,2 SR yang tak berpotensi menimbulkan tsunami itu berada di lokasi 8.49 Lintang Selatan (LS) dan 119.91 Bujur Timur (BT).
Ia menyatakan, dari radar yang dibaca di Stasiun Geofisika Kelas 1 Kupang terdata pusat gempa terjadi di 26 kilometer Barat Laut Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, terkait kedalaman gempa berkekuatan 3,2 SR itu di kedalaman 58 kilometer.
Dengan terjadinya gempa pada Kamis pagi ini, maka wilayah NTT selama dua hari berturut-turut telah diguncang gempa tiga kali.
Sebelumnya, pada Rabu (13/7/2016) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Kupang, melaporkan telah terjadi gempa bumi di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
Gempa berkekuatan 3,6 SR itu terjadi pada pukul 14.52 Wita. Gempa tersebut berada pada Lokasi 9.66 Derajat Lintang Selatan (LS)- 119.04 derajat Bujur Timur (BT). Pusat gempa berada pada 17 kilometer barat daya Kabupaten Sumba Barat Daya pada kedalaman 41 kilometer.
Sementara itu, pada hari yang sama gempa bumi berkekuatan 4,7 Skala Ricter (SR) menguncang wilayah Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada pukul 16.21 Wita. Laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Kupang menyebutkan gempa cukup keras tersebut terjadi pada kedalaman 500 kilometer. Gempa tersebut berlokasi pada 6.70 Lintang Selatan (LS), 127.55 Bujur Timur (BT), pada 360 km Timur laut Alor. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO