Suara.com - Sedikitnya 73 orang tewas dan banyak orang lagi cedera saat truk seruduk kerumunan orang di Nice, Prancis Selatan. Hal ini dilaporan saluran televisi lokal pada Jumat (15/7/2016) pagi waktu setempat.
"Kami tak bisa menggambarkan kondisi ini sebagai serangan, tapi banyak sumber menyatakan begitu," kata BFMTV dengan mengutip Jean-Michel Pretre.
"Pada pukul 22.30 Kamis (16/7/2016) waktu setempat, satu truk yang dikemudikan dengan kecepatan tinggi menyeruduk kerumunan orang yang berkumpul untuk menyaksikan kembang api, untuk memperingati 14 Juli, Hari Nasional Prancis," tulis Christian Estrosi, Presiden Wilayah Provence-Alpes-Cote d'Azur, di akun Twitternya.
Estrosi menggambarkan peristiwa tersebut sebagai "drama terburuk dalam sejarah Nice", demikian laporan Xinhua. BFMTV mengatakan, truk itu melakukan perjalanan sejauh dua kilometer dan menabrak kerumunan orang.
"Pengemudi truk itu, yang sebelumnya digambarkan oleh Prefektur Alpes-Maritimes sebagai "serangan", dinetralkan dan dilakukan penyelidikan untuk memastikan apakah ia bertindak sendirian," kata Kementerian Dalam Negeri.
Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve dijadwalkan tiba di Nice dalam beberapa jam, kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Pierre-Henry Brandet. (Antara/Xinhua)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO