Aparat keamanan menjaga gedung Balai Kota Jakarta [suara.com/Bowo Raharjo]
Baca 10 detik
Beberapa hari terakhir, tingkat pengamanan di kantor Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Jakarta Pusat, diperketat. Aparat Polri dan TNI berjaga-jaga di berbagai titik di Balai Kota.
Ada apa gerangan? Ahok mengaku belum tahu sebabnya.
"Aku nggak tahu, dari kemarin TNI juga ada kayaknya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Kepada wartawan, Ahok mengatakan tidak aparat keamanan meningkatkan pengamanan.
"Nggak ah, kalau urusan keamanan mah aku cuek saja mau nyelonong-nyelonong," kata Ahok.
Ketika ditanya apakah peningkatan keamanan tersebut terkait dengan pimpinan Mujahidin Indonesia Timur, Santoso, yang ditembak mati TNI AD dalam penyergapan di Tambarana, Poso, pada Senin (18/7/2017) sore. Beberapa anak buah Santoso berhasil melarikan diri dari sergapan dan kini aparat siaga untuk antisipasi aksi balasan.
"Nah aku nggak tahu. Kamu mesti tanya polisilah, aku nggak tahu," kata Ahok.
Berbeda dengan pernyataan Kepala Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Agustino Dharmawan yang menyebutkan peningkatan pengamanan dilakukan menyusul terbitnya intruksi gubernur yang meminta pengamanan lingkungan balai kota ditingkatkan. Peningkatan pengamanan terkait adanya teror bom.
"Iya kami minta tambahan dari Polda Metro Jaya. Minta tambahan personel untuk mengamankan Balai Kota," kata Agustino.
Agustino menambahkan Ahok juga meminta polisi menempatkan tim Gegana di lingkungan Balai Kota.
"Kami minta juga mobil anti bom dari Polsek Gambir akan segegra dikirim katanya. Kalau untuk pengamanan dalam (pamdal) ada 40 orang," katanya.
Menurut pengamatan Suara.com, saat ini, beberapa pintu masuk ke Balai Kota terpasang metal detector. Pintu-pintu tersebut dijaga oleh aparat keamanan.
Di lingkungan balai kota juga terdapat satu armada mobil Gegana.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Anak Gus Dur ke Balai Kota Pakai Atribut Bajak Laut One Piece: Nggak Usah Takut, Ini Cuma Kartun!
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO