Suara.com - Semburan lumpur di Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Senin berkembang menjadi lima titik dengan jarak berkisar 1-2 meter, yang semula diketahui dua hari lalu hanya di dua titik.
"Semburan lumpur bercampur air panas di Krondonan berkembang menjadi lima titik sejak hari ini," kata Sekretaris Wilayah Kecamatan Gondang, Bojonegoro Basuki, yang berada di lokasi semburan lumpur bercampur air di desa setempat.
Ia mengaku sudah melaporkan kasus temuan semburan lumpur bercampur air panas di desa setempat kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) karena ada kecenderungan lokasi semburan lumpur membesar.
Dari pendataan yang dilakukan, katanya, tanah di lokasi semburan lumpur bercampur air panas di desa setempat bukan di atas tanah milik warga, tapi di atas tanah milik Perhutani.
Hanya saja, jelas dia, di atas tanah di sekitar lokasi semburan ada tanaman jagung yang ditanam warga.
"Tanaman jagung di sekitar semburan lumpur sekarang ini mati," ujarnya.
Sedangkan lumpur bercampur dengan air yang keluar, kata dia, masuk ke dalam sebuah embung di bawahnya, mengakibatkan ikan di embung banyak yang mati. Selama ini air di embung juga dimanfaatkan warga untuk mengairi tanaman bawang merah.
"Debit semburan lumpur bercampur air di lima lokasi itu cukup besar dengan suara bergemuruh," jelas dia.
Bahkan, lanjut dia, debit lumpur yang bercampur air yang keluar dari semburan jauh lebih besar dibandingkan semburan serupa di Desa Jari, juga di Kecamatan Gondang.
"Air yang keluar di semburan Krondonan juga lebih panas dibandingkan semburan di Jari," ucapnya.
Untuk mengantisipasi berkembangnya semburan lumpur itu, katanya, Kepala BPBD Andik Sudjarwo dengan jajarannya meluncur ke lokasi untuk melakukan penanganan agar semburan tidak semakin berkembang.
Dihubungi terpisah Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo membenarkan tim BPBD meluncur ke lokasi untuk mengamankan semburan lumpur di Krondonan.
"Saat ini kami bersama dengan Tim Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD meluncur ke lokasi," katanya menegaskan.
Sesuai rencana, menurut Basuki, Tim BPBD akan mengamankan semburan lumpur bercampur air dengan cara memberikan penyaring, karena di lima lokasi semburan lumpur posisinya di atas tanah miring. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!