Sebuah pengadilan di Jordania, Kamis menghukum mati seorang pria berusia 22 tahun karena menyerang kompleks keamanan dan menewaskan lima orang pada Juni, menurut kantor berita negara Petra.
Pengadilan keamanan negara memutuskan Mohammad Masharfeh bersalah "melakukan tindakan teroris yang menyebabkan kematian manusia dan melakukan tindakan teroris menggunakan senjata otomatis".
Masharfeh mengaku tidak bersalah atas tuduhan pada awal pengadilan yang didominasi militer bulan lalu. Seorang kaki tangannya yang didakwa dengan "menjual senjata untuk digunakan ilegal" dihukum satu tahun penjara, kata lembaga itu.
Pengadilan mendengar keterangan bahwa Masharfeh memasuki kompleks dan melepaskan tembakan ke arah personel keamanan dari Departemen Intelijen Umum.
Ia ditangkap di dekat tempat kejadian. Kompleks itu berada di samping sebuah kamp pengungsi Palestina yang luas.
Serangan yang sangat jarang terjadi pada cabang lembaga keamanan intelijen yang kuat itu mengejutkan kerajaan Arab yang didukung Amerika Serikat itu, yang relatif stabil dibandingkan tetangganya di utara, Suriah, dan di timur, Irak.
Pemerintah pada awalnya mengatakan serangan itu terkait dengan milisi Islam namun kemudian mengatakan pria bersenjata itu adalah warga kamp pengungsi yang mengalami kekurangan peluang ekonomi, dan telah bertindak sendirian.
Sumber keluarga mengatakan pria itu dimotivasi oleh balas dendam setelah dianiaya oleh interogator di fasilitas keamanan itu saat ia ditahan selama seminggu sebelum penembakan.
Pegiat hak asasi manusia internasional mengatakan pengadilan militer Jordania tidak memiliki perlindungan hukum yang tepat. Dikatakan juga berkembang kasus penganiayaan tahanan dan ekstraksi pengakuan di bawah ancaman. Pemerintah membantah bahwa telah menganiaya tahanan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
- 
            
              Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
- 
            
              Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
- 
            
              Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
- 
            
              Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
- 
            
              Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
- 
            
              Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD