Ketua DPR Ade Komarudin [suara.com/Dian Rosmala]
Ketua DPR Ade Komarudin mendukung langkah Mabes Polri menghentikan untuk sementara waktu penanganan kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Haris Azhar terhadap institusi TNI, Polri, dan BNN. Saat ini, tim khusus yang dibentuk Polri sedang menginvestigasi informasi yang ditulis Haris Azhar tentang adanya oknum pejabat penegak hukum yang menerima duit dari terpidana kasus narkoba Freddy Budiman untuk membantu menyelundupkan narkoba.
"Langkah dari mabes itu bagus. Kan sudah saya katakan dari awal bahwa yang disampaikan Pak Haris itu patut didalami. Informasi itu sangat berharga buat pemberantasan narkoba," kata Ade di DPR, Rabu (10/8/2016).
Menurut Ade ada pelajaran yang bisa didapatkan dari kasus Haris yaitu setiap orang harus bisa mempertanggungjawabkan pendapat dan sikap, meskipun kebebasan berpendapat dilindungi.
"Negara kita ini adalah negara demokrasi. Kita semua berhak menyatakan pendapat. Tapi tentu juga harus mampu dipertanggungjawabkan. Kalau kita benar tentu kita tidak perlu khawatir. Karena menurut saya ada langkah-langkah persuasif yang bisa dikomunikasikan," ujar politikus Golkar.
"Langkah dari mabes itu bagus. Kan sudah saya katakan dari awal bahwa yang disampaikan Pak Haris itu patut didalami. Informasi itu sangat berharga buat pemberantasan narkoba," kata Ade di DPR, Rabu (10/8/2016).
Menurut Ade ada pelajaran yang bisa didapatkan dari kasus Haris yaitu setiap orang harus bisa mempertanggungjawabkan pendapat dan sikap, meskipun kebebasan berpendapat dilindungi.
"Negara kita ini adalah negara demokrasi. Kita semua berhak menyatakan pendapat. Tapi tentu juga harus mampu dipertanggungjawabkan. Kalau kita benar tentu kita tidak perlu khawatir. Karena menurut saya ada langkah-langkah persuasif yang bisa dikomunikasikan," ujar politikus Golkar.
Komentar
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
Terkini
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung