Suara.com - Seorang buruh bangunan yang bekerja di Kampus Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Ngadimin (53) meninggal dunia dengan cara menggantung diri di kontrakannya di Perumahan DPR Raya, Kelurahan Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah.
"Berdasarkan laporan dari anggota yang dirangkum di lapangan dugaan sementara dia sakit pinggang karena tidak tahan akhirnya dia gantung diri," kata Kapolsek Koto Tangah Kompol Jon Henrdi di Padang, Kamis (11/8/2016).
Polisi masih menyelidiki penyebab gantung diri ini, saat ini jenazah Ngadimin sudah di bawah ke RS Bhayangkara untuk di visum. Pihaknya belum bisa memastikan motif kematian korban.
"Apakah itu dia dibunuh atau memang murni diri, untuk mengatahui pasti kita tunggu hasil dari rumah sakit," sebut dia.
Sementara itu, Sarpani (26), teman satu kontrakan dengan korban, mengatakan awalnya Ngadimin ditemukan oleh pemilik rumah Sukirman. Dia terkejut melihat tubuh Ngadimin dalam keadaan tergantung dan tidak bernyawa.
"Awalnya Ngadimin ini menderita sakit pinggang selama dua hari, kemudian pemilik kontrakan meminta korban ini makan. Kemudian Sukirman dan istrinya berangkat ke rumah sakit untuk berobat," kata dia.
Saat kedua orang itu pulang dari rumah sakit sekitar pukul 13.00 WIB, keduanya terkejut karena melihat Ngadimin ditemukan tergantung dengan kain sarung di bawah tangga.
"Saya tadi kerja, kemudian saya ditelepon mengabarkan bahwa Ngadimin gantung diri makanya saya kembali ke kontrakan," tutur Sarpani.
Ia mengatakan korban ini baru dua minggu berada di Kota Padang, dia bekerja sebagai buruh bangunan.
"Sebelum lebaran dia juga sudah ke sini, kemudian dia pulang ke kampung, setelah itu baru dia kembali ke Padang untuk bekerja," ujar dia. (Antara)
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Viral Brutal! Anak Polisi Hajar Wakil Kepsek di Ruang BK SMA Sinjai, Ayah Hanya Menonton?
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef