Mohammad Sofyan, salah satu kru kapal tunda Charles berhasil kabur dari sekapan Abu Sayyaf dan diselamatkan oleh nelayan di Luuk, Kepulauan Sulu, Filipina, Rabu (17/8/2016). [Reuters]
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan jika pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan pemerintah Filipina terkait dua WNI; Muhammad Sofyan dan Ismail yang berhasil melarikan diri dari tawanan Abu Sayyaf.
Sofyan dan Ismail merupakan anak buah kapal (ABK) kapal tunda Charles 001 yang diculik kelompok Abu Sayyaf pada bulan Juni lalu. Mereka kabur setelah Abu Sayyaf mengancam akan memenggal kepala mereka karena tebusan sebesar 250 juta Peso tak kunjung tiba.
"Jadi sejak kemarin saya lakukan komunikasi yang sangat efektif, baik dengan Menlu Filipina maupun dengan aset-aset kita yang ada di lapangan. Kami sudah mendengar bahwa ada satu yang sudah confirm saudara kita yang sudah bebas, dan pada waktu itu sudah berada di Sulu. Nah, pada sore harinya, Pak Sofyan sudah berada di Samboanga," kata Retno kepada wartawan di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/8/2016).
Retno menyatakan, tim dari Kedutaan Besar RI di Manila dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Davao kini sudah berada di Samboanga mendampingi Sofyan dan meminta penjelasan mengenai kejadian yang ia alami.
Sofyan akan menyampaikan kronologis yang dialami dua WNI yang berhasil lolos dari sanderaan kelompok Abu Sayyaf. Begitu pula dengan Ismail, WNI yang kedua bebas dari tawasan Abu Sayyaf.
"Dari tadi pagi kami lakukan komunikasi terus dengan kawan-kawan kami yang di Samboanga, dan diperoleh informasi bahwa saat ini Pak Ismail masih berada di Sulu, sore ini akan menuju Samboanga," ujar dia.
Selain itu, lanjut Retno, Pemerintah terus berusaha untuk membebaskan enam WNI yang kini masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. "Yang jelas secara terus menerus pemerintah berusaha sesegera mungkin bebaskan semua sandera WNI."
Sofyan dan Ismail berhasil kabur dari sekapan kelompok bersenjata Abu Sayyaf dengan cara berenang melalui perairan dangkal di hutan bakau antara Barangay Bual dan Bato-Itum, Kepulauan Jolo.
Nelayan setempat menemukan Sofyan dalam keadaan terapung pada Rabu (17/8) pagi di pesisir Barangay Bual, Kota Luuk.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?