Suara.com - Relawan Gerak Indonesia, pendukung bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Tri Rismaharini (Risma) meyakini PDI Perjuangan bakal mengusung Wali Kota Surabaya itu menjadi calon pemimpin DKI pada Pilkada 2017.
Relawan menilai bahwa Risma adalah kader partai terbaik dari PDI Perjuangan. "Kami yakin Risma itu seorang kader partai yang baik. Ketika ditugaskan oleh partainya untuk bertanding di DKI, sebagai kader yang baik dia pasti akan mengikuti arahan partainya," ujar Ketua Umum Gerak Indonesia Emi Sulyuwati di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta, Sabtu (20/8/2016).
"Bu Risma sangat tahu bahwa rakyat Jakarta mayoritasnya sudah sangat tertindas, di Jakarta banyak ketidakadilan. Kami sekarang warga Jakarta memanggil Ibu Risma untuk membenahi Jakarta menjadi lebih baik," katanya.
Lebih lanjut, Emi enggan berandai-andai jika Risma tidak dicalonkan oleh PDI Perjuangan. Pihaknya tetap berkeyakinan Risma akan direkomendasikan PDI Perjuangan maju pada Pilgub DKI Jakarta.
"Jadi kami masih berkeyakinan penuh, mungkin 1000 persen pasti akan jatuh kepada kader terbaiknya. PDI Perjuangan pasti tidak akan menyakiti kadernya, tidak akan menyakiti mayoritas rakyat Jakarta," kata Emi.
Emi menuturkan, relawan yang mendukung Risma akan terus mendeklarasikan pencalonan Risma, sampai PDI Perjuangan merekomendasikan Risma maju pada Pilgub mendatang.
"Gerak Indonesia bersama relawan Risma sampai nanti rekomendasi itu dikeluarkan oleh PDI-P kepada Tri Rismaharini, akan terus melakukan deklarasi, akan terus memberikan dukungan," ungkapnya.
Adapun organisasi relawan Tri Rismaharini yang tergabung dalam Gerak Indonesia adalah Baris (Barisan Risma), Tameris (Tanah Merah Untuk Risma), Amaris (Aliansi Masyarakat Untuk Risma), Simetris (Siap Mendukung Risma), Paris (Pasukan Risma), Agraris (Aliansi Gerakan Rakyat Bersama Risma), Artis (Anak Rawa Bunga Cinta Risma), K-Gris (Kampung Gusti Dukung Risma), Selaris (Setia Kawan Laskar Risma ), Praktis (Persatuan Rakyat Untuk Risma), Gempur (Gerakan Masyarakat Pendukung Risma).
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi